Demonstran Cekcok dengan Pecalang Soal Kendaraan Aksi di Bali

11 April 2022, 18:14 WIB
Aksi mahasiswa demonstrasi di Renon Bali. /Ni Putu Putri Muliantari/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Kelengkapan aksi mahasiswa yaitu mobil pick up justru dipermasalahkan pecalang saat demonstrasi di Bali.

Sore tadi aksi mahasiswa berupa demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Bali berlangsung.

Aksi mahasiswa digelar oleh aliansi LMND Bali berupa demonstrasi yang awalnya berjalan dengan tenang.

Baca Juga: Siap Dukung Film Lokal Bali Tayang di Bioskop, Gubernur Wayan Koster: Ayo Bangkitkan Cerita Berbasis Kearifan

Senin, 11 April 2022 secara serentak aliansi mahasiswa melakukan demonstrasi dibeberapa titik di Indonesia.

Salah satunya Bali yang diinisiasi LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi).

Aksi mahasiswa dimulai dari sisi timur Lapangan Bajra Sandhi, Renon, kemudian bergerak bersama menggunakan kendaraan mobil pick up berwarna kuning sambil berorasi.

Diikuti sekitar 20 massa, sejak pukul 15.00 WITA mereka memulai aksi.

Baca Juga: Kejati Bali Tetapkan Kerabat Mantan Sekda Buleleng Jadi Tersangka Korupsi dan Pencucian Uang

Sesampainya di depan gedung DPRD Provinsi Bali terlihat gerbang yang tertutup rapat dengan pengawalan pecalang (aparat keamanan dan ketertiban milik desa adat), beserta beberapa polisi.

Diketahui sejak pukul 12.00 WITA, tim dari Polresta Denpasar sudah melakukan apel untuk persiapan aksi mahasiswa ini.

Sempat beberapa mahasiswa begiliran orasi, hingga akhirnya salah seorang pecalang melihat plat mobil pick up perlengkapan demonstrasi melanggar aturan.

Adu mulut seorang mahasiswa dengan pecalang saat demonstrasi di Bali. Ringtimes Bali

Suasana seketika berubah, urgensi demonstrasi sedikit teralihkan karena cekcok pecalang dan mahasiswa.

Baca Juga: Banjir Sampah TPS Monang Maning Denpasar Tutup Akses Jalan

"Pak polisi foto aja pak," kata seorang pecalang sambil menunjuk plat depan pick up yang kurang jelas, yang menurutnya melanggar.

"Apa alasannya di foto, ini kendaraan pribadi!," jawab mahasiswa berkacamata yang sontak emosi.

Perdebatan cukup alot hingga para pecalang mengerubungi mahasiswa dan kendaraan tersebut, salah satu aparat kemudian datang untuk menengahi dengan membatasan jarak tubuk demonstran dan pecalang tersebut.

Mahasiswa lainnya segera menutupi plat mobil dengan poster agar suasana tak berlarut dan aksi dapat berlanjut.

Baca Juga: Gubernur Wayan Koster Perjuangkan Film Lokal Bali agar Tayang di 56 Bioskop Pulau Dewata

Aksi kemudian dapat berlanjut dengan pembacaan tuntutan mahasiswa kepada pemerintah.

"Segera turunkan harga BBM Pertamax yang Rp12.500, selesaikan kelangkaan solar untuk nelayan, kendalikan harga kebutuhan pokok, menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menolak kenaikan ppn dan tarif tol, dan mendesak agar diwujudkannya pasal 33 UUD 1945," kata Humas aksi, I Gusti Ngurah Putra Ari Laksmana, Senin, 11 April 2022.

Kepada media, Ari juga mengatakan bahwa aksi kali ini hanya awal maka jumlah massa bukan hal yang utama.

Baca Juga: Presiden Sampaikan Terimakasih kepada Umat Hindu dalam Penanganan Covid-19

Kedepannya apabila tuntutan yang dibawa tak diindahkan, maka aliansi mahasiswa akan bergerak meluas dan memperbesar lingkaran untuk kembali turun ke jalan.

Mereka mengaku sengaja memilih depan gedung anggota dewan untuk menyuarakan aspirasi, karena harapannya perwakilan rakyat dapat bersurat kepada pemerintah pusat untuk mendengar harapannya.

Kondisi masyarakat Bali yang terdampak atas situasi ekonomi saat ini menjadi pokok utama aksi mahasiswa berupa demonstrasi sore ini.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Tags

Terkini

Terpopuler