Wabah PMK Merembet, Pengiriman Kambing ke Bali Dihentikan

- 13 Mei 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi, wabah PMK merembet, pengiriman kambing ke Bali dihentikan.
Ilustrasi, wabah PMK merembet, pengiriman kambing ke Bali dihentikan. /Pexels.com/Roman Odintsov

RINGTIMES BALI - Virus PMK (penyakit mulut dan kuku) yang menyerang hewan ternak membuat pengiriman kambing ke Bali dihentikan.

Penghentian pengiriman kambing ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.

I Wayan Sunada mengatakan bahwa kambing beserta sapi dan babi merupakan ternak pembawa penyakit PMK yang saat ini sedang dicegah melanda Bali.

Baca Juga: Bahaya Kunci Nyantol, Pencuri Sepeda Motor di Bali Beraksi Siang Bolong

"Kalau untuk babi dan sapi sudah ada Perda-nya tidak boleh masuk ke Bali, yang boleh masuk itu kambing. Tapi saat ini tidak boleh karena yang kena PMK itu babi, sapi dan kambing. Kambing itu termasuk, jadi tidak boleh," ujarnya kepada wartawan, Jumat, 13 Mei 2022.

Maka untuk mencegah masuknya hewan ternak tersebut, saat ini pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali kabarnya telah menyiapkan pos Geo Security di terminal 2 Pelabuhan Gilimanuk.

Setiap kendaraan utamanya truk pengangkut hewan akan disemprotkan disinfektan untuk mengantisipasi adanya virus yang menempel.

Baca Juga: Bersama Unud Bali, Komisi Penyiaran Gelar Seminar Perlindungan Hak Cipta

Selain itu, sejak Sabtu 7 Mei 2022 lalu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder termasuk peternak dan pengusaha lintas daerah untuk menentukan upaya menyikapi wabah PMK.

Dari hasil pertemuan itu, pada hari ini akan disepakati siapa saja yang menjadi bagian dari Satgas penanganan virus PMK di Bali.

Namun untuk sementara, Sunada mengimbau agar para peternak waspada dengan penyakit ini.

Baca Juga: Pesta Kesenian Bali ke-44, Kota Denpasar Kolaborasikan 3 Barungan Gong Kebyar

"Kalau ada ternak-ternaknya dengan gejala demam tinggi, hidung keluar lendir cepat lapor ke petugas yang ada di kabupaten, supaya kita gerak cepat untuk ambil sampel darahnya uji ke lab untuk menentukan positif negatifnya," tuturnya.

Sunada juga menyampaikan bahwa saat inu pihak Balai Besar Veteriner telah turun ke Kabupaten/Kota di Bali untuk mendeteksi virus ini.

Meskipun belum ada laporan di Bali, Kadistan Pangan tetap menekankan imbauannya kepada masyarakat utamanya peternak.

Baca Juga: DPRD Bali Dukung Perluasan dan Penataan Pelindo Benoa Jelang Pertemuan G20

"Kita tetap waspada, jangan memasukkan ternak seperti sapi, babi, kerbau, kambing karena pembawa penyakit PMK ternak-ternak itu," tutupnya.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah