4 Dampak Stres bagi Kesehatan, Sebabkan Darah Rendah

29 Juli 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi seseorang yang sedang mengalami stres. /freepik

RINGTIMES BALI - Sudah menjadi rahasia umum bahwa stres itu tidak sehat. Bahkan tingkat stres yang tinggi berkorelasi dengan risiko lebih tinggi masalah kardiovaskular, masalah pencernaan, kecemasan, dan bahkan gangguan memori dan fokus. 

Ada satu area tertentu yang tidak disadari banyak orang yang mungkin terpengaruh oleh stres: berat badan. 

Beberapa orang kehilangan nafsu makan ketika mereka merasa stres, sementara yang lain mungkin ingin ngemil lebih banyak. 

Bahkan self-talk negatif dapat berkontribusi pada fenomena ini. Ketika Anda terlibat dalam monolog internal yang mencela diri sendiri, Anda secara tidak sadar dapat meningkatkan tingkat stres Anda. 

Baca Juga: 5 Pantangan yang Harus Dihindari Saat Menstruasi, Salah Satunya Stress

Berikut adalah dampak stres bagi kesehatan dan berat badan yang dilansir dari liwli.com sebagai berikut.

1. Stres menyebabkan lonjakan insulin

Kortisol adalah hormon penting yang meningkatkan gula darah, menurunkan sistem kekebalan tubuh, memperlambat pembentukan tulang, dan membantu metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. 

Dalam keadaan normal, membantu menjaga kesehatan dengan memastikan bahwa tubuh memiliki energi yang cukup. 

Latihan aerobik meningkatkan kortisol untuk menjaga otot tetap bertenaga, tetapi kadarnya segera kembali normal.

Baca Juga: 6 Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Tubuh, Mengurangi Stres dan Kecemasan

Masalah muncul ketika stres memicu peningkatan kronis kortisol. 

Tubuh "berpikir" menghadapi skenario hidup atau mati, jadi tubuh mencoba memastikan bahwa otot memiliki bahan bakar yang mereka butuhkan untuk melarikan diri atau melawan ancaman. 

Hal ini menyebabkan lonjakan insulin untuk memecah gula, yang kemudian menyebabkan gula darah rendah. 

Akibatnya, stres kronis dapat menyebabkan mengidam makanan manis untuk mengisi kembali energi. 

Peningkatan kortisol yang berkepanjangan mendorong pembentukan lemak di sekitar area perut. Lemak perut berkontribusi pada lipid darah yang tidak sehat.  

Baca Juga: 5 Langkah Mulai Meditasi di Rumah yang Bisa Mengurangi Stres dan Kecemasan

2. Memperlambat metabolisme

Kortisol mencoba melindungi tubuh pada saat stres dengan memicu otot, dan, pada saat yang sama, memperlambat metabolisme. 

Sebuah studi tahun 2015 oleh Ohio State University mewawancarai sekelompok sampel wanita tentang stres yang mereka alami dalam 24 jam sebelumnya. 

Hasilnya, wanita melaporkan stres pada hari sebelumnya membakar, sekitar 104 kalori lebih sedikit daripada wanita yang tidak. 

Dalam keadaan normal, efek penurunan metabolisme ini akan bermanfaat.

Baca Juga: 6 Latihan Pernapasan Ini Bisa Membantu Mengelola Stres, Kecemasan dan Serangan Panik

Di bawah periode stres yang singkat, ini membantu mengisi bahan bakar otot sambil membuat simpanan energi bertahan selama mungkin. 

Ketika itu terjadi karena stres kronis, itu berkontribusi pada penambahan berat badan. 

3. Menciptakan masalah neurologis

Karena stres membuat sulit untuk fokus dan mengingat, itu bisa membuat sangat sulit untuk merencanakan ke depan. 

Jika stres ini berasal dari masalah keluarga, jam kerja yang panjang, atau faktor lain yang menyita waktu, itu akan menjadi lebih sulit. 

Akibatnya, makanan cepat saji bisa sangat menggoda — tidak memerlukan perencanaan apa pun, tidak ada hidangan yang harus disiapkan, dan hanya perlu beberapa menit untuk mengambilnya dalam perjalanan pulang kerja. 

Baca Juga: 4 Gejala Awal Stres yang Sering Dirasakan Anak Muda

Memasak makanan sehat di rumah membutuhkan perencanaan, waktu, dan energi, yang semuanya mungkin terbatas saat Anda stres. 

4. Berdampak pada tidur

Stres membuat lebih sulit untuk tidur nyenyak.  Tidak cukup tidur secara konsisten berkorelasi dengan berat badan yang lebih tinggi. 

Dalam sebuah penelitian, orang yang dianggap obesitas secara medis ternyata memiliki durasi tidur yang lebih pendek daripada mereka yang tidak. 

Ini terjadi karena banyak alasan. 

Kurang tidur dapat menambah stres, karena membuat lebih sulit untuk fokus dan mengingat hal-hal dan mengganggu waktu reaksi. 

Baca Juga: Kenali Tanda Emosional dan Stres, Simak Mengatasinya

Orang juga cenderung melawan kelelahan dengan kafein dan gula. Satu kaleng soda mengandung sebanyak 140 kalori.

Ketika penurunan berat badan Anda tidak berjalan sebaik yang Anda inginkan, mungkin Anda tergoda untuk melakukan self-talk yang negatif. 

Pada kenyataannya, ini tidak membantu situasi. Jika ada, itu hanya menyakiti Anda dalam jangka panjang. 

Memperbaiki kebiasaan tidur, menghindari makanan enak, dan melakukan teknik manajemen stres dapat membantu Anda mengatasi efek stres pada tubuh. 

Anda akan merasa lebih baik, lebih sehat, dan menurunkan berat badan dengan lebih mudah.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler