Khasiat Jahe untuk Mencegah dan Mengontrol Penyakit Diabetes dan Komplikasinya

- 6 Desember 2020, 13:29 WIB
Khasiat jahe untuk mencegah dan mengontrol penyakit diabetes dan komplikasinya.
Khasiat jahe untuk mencegah dan mengontrol penyakit diabetes dan komplikasinya. /PIXABAY/Ajale

RINGTIMES BALI – Diabetes adalah penyakit kronis dan metabolik yang disebabkan oleh faktor tertentu seperti gaya hidup, lingkungan, dan genetik.

Salah satu alternatif solutif dan sering digunakan untuk penyakit kronis adalah dengan mengonsumsi jahe.

Jahe sebagai jamu tradisional telah digunakan sejak zaman dahulu untuk mengobati atau mencegah berbagai penyakit, termasuk diabetes.

Jahe, secara ilmiah dikenal sebagai Zingiber officinale Roscoe merupakan salah satu tanaman obat terbaik dan efektif untuk digunakan dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.

Baca Juga: Mudah dan Tanpa Biaya, 3 Tips untuk Mencegah Penyakit Diabetes Tipe 2

Menurut data dalam federasi diabetes internasional, sekitar 10 persen orang dewasa mungkin menderita diabetes hingga tahun 2040.

Efek pada jahe yang menjanjikan juga disebutkan dalam Ayurveda dan pengobatan Cina.

Dalam penelitian yang terkait senyawa aktif dalam jahe segar dan organik menunjukkan bahwa ramuan atau bumbu dapur penting ini mengandung banyak senyawa alami.

Baca Juga: 4 Aglonema Termahal di Indonesia, Mulai dari Harga 500 Ribu Hingga Puluhan Juta Rupiah

Kandungan jahe diantaranya paradol, gingerol, asetil turunan gingerol, gingerdiols, shogaols, 3-dihydroshogaols, diarylheptanoids, dan turunan metil eter dari beberapa senyawa ini.

Kandungan gingerol dalam jahe merupakan senyawa dominan yang menghambat sebagian besar efek antidiabetik.

Ketika seseorang tidak makan (puasa) selama berjam-jam, kadar glukosa akan turun rendah.

Baca Juga: Lakukan Olahraga Yoga bagi Penderita Diabetes, Efektif untuk Dicoba

Hormon yang disebut glukagon dilepaskan oleh pankreas untuk merangsang pelepasan glukosa yang tersimpan di hati untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa dalam tubuh.

Pelepasan glukosa yang terjadi, maka tubuh akan mengeluarkan insulin untuk menyeimbangkan kadar gula dalam tubuh.

Karena penderita diabetes mengalami penurunan produksi insulin atau ketidakmampuan insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi, akibatnya glukosa darah tetap tinggi di dalam tubuh.

Baca Juga: Feng Shui, Kaki Menghadap Pintu Saat Tidur Benarkah Berarti Buruk, Ini Penjelasannya

Memiliki kadar gula antara 100 hingga 125 mg/dL merupakan tanda pradiabetes sedangkan di atas 126 mg/dL atau lebih tinggi berarti diabetes. Glukosa darah puasa di bawah 100 mg/dL masih dianggap normal.

Menurut penelitian, konsumsi bubuk jahe selama 12 minggu (2 gram per hari) dapat menurunkan glukosa darah puasa secara signifikan.

Selain itu, gula darah berkurang lebih cepat setelah empat jam ketika dosis 100-800 mg/Kg diambil.

Baca Juga: Minuman Terburuk Bagi Penderita Diabetes, Ayo Cek

Selain itu, jahe juga memberikan pengaruh pada sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin adalah penyebab utama diabetes tipe 2 karena tubuh tidak dapat merespon insulin dengan baik untuk pengubahan glukosa menjadi energi.

Penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa konsumsi jahe setiap hari (sekitar 3 gram) selama delapan minggu dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin dengan mengurangi glukosa darah puasa dan hemoglobin terglikasi (HbA1c).

Tidak hanya itu, jahe dapat membantu mencegah banyak komplikasi pada diabetes seperti nefropati diabetik (penyakit ginjal), retinopati diabetik (penyakit mata), kardiomiopati diabetik (penyakit jantung), dan neuropati diabetik (kerusakan saraf).

Baca Juga: 7 Langkah Efektif Cegah Diabetes Sejak Dini, Manjur Turunkan Kadar Gula Darah

1. Jahe untuk nefropati diabetik

Neuropati diabetik adalah penyakit ginjal yang berhubungan dengan diabetes. Kondisi ini dapat mempengaruhi sekitar 25-35 persen penderita diabetes yang berusia di bawah 30 tahun.

Neuropati diabetes dapat menyebabkan gagal ginjal kronis dan dapat menyebabkan kematian dalam 2-3 tahun.

Penelitian telah menunjukkan efek renoprotektif jahe, mirip dengan metformin, obat yang banyak digunakan untuk penderita diabetes. Jahe membantu mencegah degenerasi sel ginjal.

Baca Juga: Weton, Keistimewaan Kelahiran Hari Minggu, Ada Sosok Panutan Luar Biasa

Dengan demikian, jenis rempah ini dapat mencegah kerusakan ginjal akibat glukosa tinggi dalam tubuh.

2. Jahe untuk retinopati diabetik

Penyakit diabetes dalam jangka panjang dapat menyebabkan retinopati diabetik atau kerusakan pada mata.

Kadar glukosa darah yang berlebihan dapat mendorong pelepasan sitokin inflamasi (yang menyebabkan peradangan) dan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru dari pembuluh yang ada).

Baca Juga: KKP Sediakan Akses Modal KUR UMKM Khusus untuk Golongan Ini, Login bit.ly/aksesmodal_KKP

Hal ini mengakibatkan kerusakan fungsional dan struktural pada berbagai bagian mata seperti retina.

Dalam penelitian, gingerol dalam jahe memiliki aktivitas anti inflamasi dan antiangiogenik yang dapat membantu menurunkan glukosa darah dan mencegah kerusakan pembuluh retinal.

3. Jahe untuk kardiomiopati diabetik

Kardiomiopati diabetik adalah penyebab utama kematian pada penderita diabetes. Sekitar 65 persen kematian akibat diabetes disebabkan oleh kelainan pembuluh darah atau gagal jantung.

Baca Juga: Mengenal Makna Nama Orang Jawa, Bisa Jadi Bahan Referensi untuk Anda

Peradangan dan stres oksidatif adalah penyebab utama dari komplikasi tersebut. Jahe memiliki sifat anti-diabetes, anti-inflamasi dan antioksidan dan dapat digunakan sebagai alternatif terbaik dalam mengontrol diabetes.

4. Jahe untuk neuropati diabetes

Neuropati diabetes mengacu pada kerusakan saraf akibat kandungan glukosa yang tinggi dalam tubuh.

Neuropati diabetes terutama mempengaruhi saraf dan menyebabkan nyeri kronis dan mati rasa.

 Baca Juga: Tips Sederhana dan Efektif untuk Mencegah Penyakit Diabetes Sejak Dini 2020

Dalam penelitian telah menunjukkan bahwa 6-shogaol merupakan senyawa aktif dalam ramuan penting ini dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat diabetes.

Dengan demikian, bumbu dapur berupa jahe ini selain mudah didapat dan bernilai ekonomis juga membantu mencegah diabetes dalam jangka panjang.

Akan tetapi, dengan mengontrol kadar glukosa hanya dengan mengonsumsi jahe mungkin tidak efektif. Cobalah untuk menjaga gaya hidup sehat sehari-hari juga.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah