3 Makanan Sehat yang Sangat Berbahaya Jika Dikonsumsi Berlebihan, Baca untuk Lebih Waspada

13 Februari 2021, 20:55 WIB
3 Makanan Sehat yang Sangat Berbahaya Jika Dikonsumsi Berlebihan, Baca untuk Lebih Waspada. /Pexels/Dana Tentis

RINGTIMES BALI - Mengonsumsi makanan yang sehat dalam porsi yang berlebihan justru membahayakan kesehatan tubuh. Misalnya mengonsumsi ikan tuna dalam jumlah besar bisa berisiko keracunan merkuri.

Beberapa makanan baik untuk dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi sangat berbahaya dalam jumlah besar. Sehingga porsi makannya harus benar-benar diperhatikan.

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Healthline, berikut 3 makanan sehat yang dapat membahayakan jika dikonsumsi terlalu banyak.

Baca Juga: Cara Aman Mengonsumsi Tuna Mentah, Penggemar Ikan Wajib Tahu Agar Terhindar dari Keracunan Merkuri

1. Sayuran Cruciferous

Sayuran cruciferous mencakup brokoli , kubis Brussel, kangkung , kubis, dan collard greens. Sayuran cruciferous memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti penurunan risiko kanker dan penyakit jantung.

Sayuran cruciferous memang sangat bermanfaat, namun adanya kandungan senyawa tiosianat di dalamnya, dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam menyerap yodium. Sehingga dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipotiroidisme.

Hipotiroidisme ditandai dengan kelenjar tiroid yang kurang aktif. Gejala berupa pembesaran kelenjar tiroid, penambahan berat badan, sembelit, kulit kering, dan penurunan tingkat energi.

Baca Juga: Ikan Tuna Dapat Membantu Meningkatkan Hormon Testosteron dan Produksi Sperma

Meskipun sayuran silangan seperti brokoli sangat sehat, mengonsumsi dalam jumlah banyak, misalnya dijadikan smoothie atau jus hijau harus dipertimbankan lagi karena dapat meningkatkan asupan senyawa triosianat.

Orang yang sensitif terhadap masalah tiroid sebaiknya menghindari konsumsi sayuran tersebut dalam jumlah yang sangat banyak.

2. Tuna

Tuna adalah ikan berlemak yang dianggap sangat sehat karena merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik dan sangat tinggi protein.

Baca Juga: Ikan Tuna Termahal di Dunia Tampakan Diri di Laut Inggris, Bayangkan Harganya Capai Rp48 Miliar

Namun, tuna kemungkinan juga mengandung polutan lingkungan tingkat tinggi yang disebut methylmercury.

Pada kadar yang tinggi, methylmercury adalah racun neurologis yang dapat menyebabkan banyak efek kesehatan yang merugikan. Beberapa diantaranya yaitu keterlambatan perkembangan pada anak-anak, masalah penglihatan, kurangnya koordinasi dan gangguan pendengaran dan bicara.

Ikan tuna besar mengandung paling banyak merkuri, karena merkuri menumpuk di jaringan tubuh mereka dari waktu ke waktu. Tuna besar biasanya disajikan kepada sebagai steak ikan premium atau digunakan dalam sushi.

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Tekanan Darah Tinggi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung, Salah Satunya Acar

Tuna yang lebih kecil mengandung jumlah merkuri yang lebih rendah, dan lebih mungkin untuk dikalengkan. Sehingga mengonsumsi tuna kaleng bisa dinilai lebih aman daripada mengonsumsi tuna segar.

Batas keamanan asupan metilmerkuri bagi manusia adalah 0,1 mikrogram per kilogram berat badan. Seorang anak seberat 25 kg hanya dapat makan satu porsi atau 75 gram tuna putih kalengan setiap 19 hari. Lebih dari itu akan melebihi batas atas yang direkomendasikan dan berbahaya untuk kesehatan.

Wanita hamil dan anak-anak disarankan untuk membatasi asupan makanan laut yang mengandung merkuri, maksimal dua kali per minggu.

Baca Juga: 6 Makanan Punya Efek Unik bagi Tubuh, Salah Satunya Wortel yang Bisa Buat Kulit Berwarna Oranye

Ada beberapa jenis ikan lain yang juga kaya asam lemak omega-3, tetapi kecil kemungkinannya untuk terkontaminasi merkuri, seperti salmon, mackerel, sarden dan trout.

3. Hati

Hati adalah organ atau bagian hewan yang paling bergizi dari semuanya. Hati sangat kaya akan banyak nutrisi penting, seperti zat besi, B12, vitamin A dan tembaga.

Dalam 100 gram hati sapi mengandung lebih dari enam kali asupan makanan yang direkomendasikan (RDI) Vitamin A, dan 7 kali RDI tembaga. 

Baca Juga: 7 Makanan Pembawa Hoki Perayaan Imlek Tahun 2021

Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang artinya disimpan di dalam tubuh kita. Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan gejala keracunan vitamin A. Gejala yang mungkin dialami antara lain masalah penglihatan, nyeri tulang, dan peningkatan risiko patah tulang, mual serta muntah.

Sedangkan terlalu banyak asupan tembaga dapat menyebabkan keracunan tembaga. Selain itu dapat menyebabkan stres oksidatif dan perubahan neurodegeneratif, serta dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

Meskipun hati sangat sehat dan bergizi, sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Makan sekali seminggu sudah cukup.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler