Produk-Produk Prancis Ini Terancam Diboikot Dunia Muslim, Apa Saja?

27 Oktober 2020, 17:23 WIB
Produk-Produk Prancis Ini Terancam Diboikot Dunia Muslim, Apa Saja? /Twitter.com/@a_alowaihan1

RINGTIMES BALI - Imbas dari Ucapan Presiden Prancis yang menghina dan melecehkan umat Islam dengan mempertontonkan kartun yang menghina Nabi Muhammad adalah pemboikotan produk buatan negara tersebut.

Bagi umat Islam, tindakan seperti yang terjadi Prancis itu sebagai penistaan.

Gerakan boikot sudah terjadi di Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman WARTA EKONOMI, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 Tidak Jadi Naik, Ini Besarannya di 34 Provinsi

Yang terbaru Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan rakyatnya melakukan hal serupa.

Dampak boikot itu sulit dipastikan, di mana hanya ada laporan terisolasi dari penjualan barang-barang Prancis yang terpengaruh.

Mengutip Al Arabiya English, Selasa, 27 Oktober 2020 berikut adalah beberapa perusahaan dan sektor Prancis dengan eksposur ke negara-negara mayoritas Muslim.

Baca Juga: Cair Awal November, Simak Syarat Dapatkan BLT Subsidi Gaji Guru Agama dan Honorer

Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa salah satu dari mereka telah terpengaruh, kecuali nantinya dinyatakan lain seiring dengan perkembangan situasi.

Produk- produk yang terancam diboikot diantaranya : 

1. Gandum

Prancis adalah pengekspor utama produk pertanian global, dan tiga persen ekspornya pergi ke Timur Tengah.

Baca Juga: Musuhi Islam, Presiden Prancis Disebut Sebarkan Kebencian dan Perpecahan Dunia

Data ini bersumber dari lobi industri ANIA. Biji-bijian menyumbang sebagian besar ekspor tersebut.

Data Kementerian Pertanian Prancis, Aljazair adalah pasar ekspor terbesar kesepuluh Prancis untuk produk pertanian.

Nilai ekspor tersebut sekitar 1,4 miliar euro pada 2019.

Baca Juga: STNK Mati Dua Tahun Bakal Diblokir, Cek Lagi Surat Kendaraan Anda

Maroko, salah satu negara Muslim yang mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad, adalah negara pasar ekspor produk pertanian terbesar ke-17 Prancis tahun lalu, dengan nilai ekspor 700 juta euro.

Kelompok lobi ANIA mengatakan departemen perdagangan di kementerian luar negeri telah mendirikan pusat krisis dan berhubungan dengan perwakilan industri pertanian.

2. Supermarket

Salah satu target seruan boikot di Arab Saudi adalah jaringan supermarket Carrefour.

Baca Juga: Mudah Didapat, 6 Buah Ini Sebaiknya Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Kampanye bagi konsumen untuk menjauh dari tokonya sedang tren di media sosial di Arab Saudi selama akhir pekan.

Pengecer Prancis beroperasi di banyak bagian Timur Tengah dan Asia Selatan melalui pengaturan waralaba dengan mitra.

Salah satu mitra memegang hak eksklusif untuk waralaba Carrefour di negara-negara seperti Pakistan, Lebanon dan Bahrain. Mitra lain memegang hak waralaba Carrefour untuk Maroko.

Baca Juga: Diperingati Besok 28 Oktober, Berikut Sejarah dan Isi Sumpah Pemuda

Jurnalis Reuters di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, mengunjungi dua toko Carrefour, yang tampak sibuk seperti biasanya.

Seorang perwakilan Carrefour di Paris mengatakan perusahaan tidak merasakan dampak sejauh ini dari seruan boikot.

3. Energi

Raksasa energi Prancis; Total, hadir di banyak negara mayoritas Muslim. Di Pakistan, Bangladesh, dan Turki, negara-negara di mana reaksi terhadap Prancis atas kartun paling gencar.

Baca Juga: Cekcok dengan Turki, Prancis Justru Lakukan Penggeledahan dan Tindak Keras Pada Islam Radikal

Total terutama berfokus pada penjualan produk petrokimia dan minyak bumi.

Di Arab Saudi, serta di beberapa negara Teluk lainnya, Total memiliki investasi dalam eksplorasi dan produksi, dan dalam beberapa kasus pemurnian.

4. Fashion dan Kemewahan

Di toko yang dikunjungi Reuters di Kota Kuwait pada hari Minggu, produk kosmetik dan perawatan kulit yang diproduksi oleh L'Oreal telah dihapus dari rak.

Baca Juga: 65 Ribu Penumpang Padati Bandara Soetta, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Selama Libur Panjang

Toko itu adalah satu dari sekitar 70 gerai yang terikat dengan serikat koperasi yang memutuskan untuk berhenti menjual produk Prancis.

Tetapi eksposur L'Oreal—bersama dengan pemain lain di sektor mode Prancis—terbatas.

Dikombinasikan dengan Afrika, Timur Tengah adalah kontributor terkecil bagi pendapatan L'Oreal, yang mewakili lebih dari 2 persen.

Baca Juga: Jadwal Pencairan BLT BPJS Subsidi Gaji Termin II, Ayo Cek Kembali Syarat-syaratnya Biar Gak 'Zonk'

Untuk label mode besar Prancis, Timur Tengah mewakili sebagian kecil penjualan dibandingkan dengan Amerika Serikat, Asia, atau Eropa.

Merek besar seperti Louis Vuitton milik LVMH atau Chanel milik pribadi memiliki toko di seluruh Timur Tengah, termasuk di Arab Saudi dan Dubai.

Tapi klien kaya Timur Tengah cenderung membeli barang mewah saat bepergian jauh dari rumah. LVMH, yang juga memiliki Christian Dior, tidak memerinci seberapa besar kontribusi Timur Tengah terhadap pendapatan.

Baca Juga: 3 Pola Diet Bagi Penderita Asam Urat, Wajib Dicoba!

5. Senjata

Prancis adalah salah satu pengekspor senjata terkemuka dunia.

Thales menjual senjata, teknologi penerbangan, dan sistem transportasi umum ke sejumlah negara mayoritas Muslim.

Menurut situs web perusahaan, klien mereka termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, dan Qatar.

Baca Juga: Pengamat Politik Minta Jokowi Salat Istikharah Sebelum Tanda Tangan Omnimbus Law UU Cipta Kerja

Mesir dan Qatar adalah beberapa negara yang telah memesan jet militer Rafale dari Dassault, yang juga memandang kawasan itu sebagai pasar besar untuk jet pribadinya.

6. Pembuat Mobil

Produsen mobil Prancis, Renault, mencantumkan Turki sebagai pasar terbesar kedelapan, dengan 49.131 kendaraan terjual di sana dalam enam bulan pertama tahun ini.

PSA, yang membuat merek Citroen dan Peugeot, mengatakan dalam hasil keuangan terbarunya, penjualan di Turki meningkat dan mewakili titik terang di pasar yang sulit, meskipun tidak memberikan angka.***

 

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler