RINGTIMES BALI - Ucapan Presiden Prancis, Emmanuel Macron menjadi mimpi buruk bagi Prancis.
Sederet reaksi dan serangan dari media sosial muncul dari berbagai negara lain.
Sejumlah situs web pada Minggu, 25 Oktober 2020 diretas usai pemimpin negara itu mengeluarkan pernyataan anti-Islam dan memaafkan penerbitan kartun Nabi Muhammad.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Lecehkan Islam dan Hina Nabi Muhammad, Umat Kristen Bereaksi
Akun anti-malware dan unit dukungan di Twitter mengatakan serangan siber besar-besaran terhadap situs web Prancis sedang berlangsung.
"Gelombang serangan dunia maya telah menghantam situs web Prancis pada Minggu malam," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sikap Macron terhadap Islam, seperti penerbitan ulang karikatur yang menghina Nabi Muhammad dan proyeksi mereka telah memicu boikot produk Prancis di beberapa negara termasuk Qatar, Kuwait, Aljazair, Sudan, Palestina, dan Maroko.
Baca Juga: Cara Dapat Bantuan BLT Banpres UMKM Rp2,4 Juta Tahap II, Ini Link Daftar Online di 32 Kabupaten/Kota
Pemenggalan kepala seorang guru yang pernah mempertontonkan kartun kontroversial yang menggambarkan Nabi Muhammad di salah satu kelasnya tentang kebebasan berekspresi memicu pernyataan anti-Islam di Prancis yang juga memicu protes di negara-negara Muslim.
Sang presiden berkata guru itu, Samuel Paty, "dibunuh karena para Islamis menginginkan masa depan kami", tetapi Prancis "tidak akan menyerahkan kartun kami".