Terkait Bank Digital, Dirut BRI Nyatakan Bank Konvensional Masih Dibutuhkan

- 3 Juni 2021, 16:37 WIB
Direktur Utama BRI, Sunarso.
Direktur Utama BRI, Sunarso. /Dok. BRI

RINGTIMES BALI - Kehadiran bank digital saat ini tak bisa dielakkan. Akan tetapi, kelahiran bank jenis baru ini tidak serta merta harus diikuti dengan musnahnya layanan bank konvensional.

Kedua layanan perbankan ini harus berjalan beriringan demi manfaat besar untuk masyarakat.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pada intinya kehadiran bank digital membawa semangat agar lembaga keuangan bisa melayani masyarakat banyak dengan biaya dan cara semurah dan seefektif mungkin.

Akan tetapi, kehadiran bank konvensional juga masih dibutuhkan karena proses perubahan cara pelayanan terhadap masyarakat tak bisa berubah drastis dalam waktu singkat.

Baca Juga: BRI Sukseskan Program Vaksinasi Gotong Royong untuk Wujudkan Herd Immunity

“Perbankan konvensional itu ingin sekali melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin. Namun faktanya, layanan konvensional menghadapi dua tantangan: pertama adalah operational cost-nya itu tinggi, kedua operational risk-nya juga tinggi. Sekarang hal itu akan diatasi dengan bank digital,” ujar Sunarso.

Di masa mendatang, layanan konvensional perbankan akan banyak digantikan oleh sistem digital.

Akan tetapi, waktu yang dibutuhkan agar sistem bank digital beroperasi maksimal diperkirakan masih sekitar 5-10 tahun lagi.

Fakta itu membuat kehadiran bank konvensional seperti BRI masih dibutuhkan untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Postur Keuangan BRI Tumbuh Positif Meski BRI Syariah Merger ke BSI

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x