Uniknya Tradisi Layang-layang Khas Bali

21 Agustus 2020, 13:25 WIB
Layang-layang khas Bali./Kintamani.id /

RINGTIMES BALI – Dimasa pandemi ini, banyak kegiatan yang dilakukan masyarakat untuk mengisi kegiatan di rumah. Selain karena social distancing juga karena dimasa pandemi ini, harus berhemat dalam segala hal.

Masyarakat memilih kegiatan yang tidak terlalu mahal seperti memancing, bersepeda, mencoba resep baru di rumah dan yang sekarang sedang tren, bermain layang-layang.

Bermain layang-layang juga bisa dilakukan dihalaman rumah, di lapangan atau di sawah.

Baca Juga: Tim SAR Upayakan Pencarian Bocah Terseret Arus di Pantai Air Kuning

Layang-layang menjadi salah satu tradisi unik yang dimiliki oleh warga Bali. Apalagi, mereka juga punya beberapa jenis layang-layang khas Bali yang bentuknya unik.

Karena keunikan layang-layang yang ada di Bali tersebut, tidak heran kalau masyarakat setempat memiliki acara khusus berupa festival layang-layang yang tak hanya menjadi cara melestarikan tradisi, tapi juga hiburan untuk menarik wisatawan.

Bermain layang-layang sendiri juga merupakan salah satu kebiasaan warga Bali sejak dulu, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, orang dewasa, laki-laki dan wanita menggemari permainan layangan ini.

Baca Juga: BPOM Dinilai Abaikan Ribuan Tanaman Obat Tradisional

Menurut kepercayaan agama Hindu juga meyakini terdapat mitologi seorang yang bernama Rareangon yaitu penjelmaan dari Dewa Siwa sedang menggembalakan kerbaunya di tengah sawah.

Rareangon sendiri dipercaya sebagai pelindung sawah saat terjadinya hama wereng, jadi permainan layangan ini juga menjadi bentuk persembahan dari warga Bali.

Tradisi membuat layang-layang khas Bali pun terus berlangsung hingga sekarang. Tradisi tersebut tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tapi juga oleh orang dewasa. Tidak hanya itu, seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat Bali mengembangkan beragam
bentuk layangan yang memiliki desain unik berbeda dengan layangan dari tempat lain.

Baca Juga: Keseriusan Bakal Calon Wakil Bupati dari KJM Dipertanyakan, Ipat Belum Mundur dari ASN

Berikut beberapa jenis layangan khas Bali, diantaranya :

1. Layang Bebean

Jenis layangan khas Bali yang pertama adalah layang-layang bebean. Layangan ini memiliki
bentuk yang mirip dengan ikan.

Apalagi, namanya, yakni berasal dari kata “be” yang punya
makna ikan.

Layangan ini juga bisa dikenali dengan bentuknya yang sengaja orientasi pada
arah delapan mata angin. Selain itu, di bagian tengah, layangan ini juga memiliki titik pada
bagian tengah.

Baca Juga: Pariwisata Buka Kembali untuk Mancanegara, Kuta dan Legian Siap

2. Layangan Janggan

Jenis layang-layang khas Bali berikutnya adalah layangan janggan. Layangan ini memiliki
bentuk khas dengan adanya ekor yang berukuran sangat panjang.

Bentuk tersebut diambil dari bentuk naga. Hanya saja, kreasi layangan janggan yang ada di era modern saat ini lebih bervariasi, tidak hanya hadir dengan bentuk kepala naga.

Anda juga akan mendapati layangan janggan yang berbentuk kepala garuda, macan, dan lain-lain.

Baca Juga: Puluhan Nasabah Geruduk Asuransi Bumi Putera Denpasar

3. Layangan Pecuk

Jenis layang-layang khas Bali berikutnya adalah pecuk atau kadang ada yang menyebutkan
pacukan. Layangan ini memiliki bentuk ibarat seperti daun, yang terlihat begitu meliuk-liuk ketika jatuh dari pohon.

Oleh karena itu, ketika mengendalikan layang-layang ini, seseorang harus memiliki kemampuan yang mumpuni agar bisa terbang secara stabil.

Baca Juga: Terkait Pembangunan Tukad Mati, Begini Rancangan Ketua LPM Legian

4. Layangan kreasi

Terakhir, merupakan layang-layang khas Bali yang lahir dari kreativitas masyarakat Pulau
Dewata.

Layangan ini dibuat secara bebas tanpa ada patokan bentuk yang khusus. Oleh karena itu, tidak heran kalau terkadang layangan di bali memiliki bentuk unik seperti orang yang tengah naik motor, layangan berbentuk raksasa, layangan dengan desain kapal pinisi, ataupun layangan berbentuk bayi.

Apapun jenis layangan yang dibuat, yang terpenting adalah tetap memperhatikan keamanan
dan keselamatan, untuk diri sendiri juga orang lain.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Jangan Sampai Mubazir, ini Kata Pengamat Politik

Bermain layang-layang ditempat yang
seharusnya dan jangan dijalan raya, agar tidak membahayakan pengguna jalan raya.***(Yuliani Dewi)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler