Syukur, Siti Nur Hutifah yang Bingung Biaya Persalinan Akhirnya Punya KIS

9 Juli 2020, 17:47 WIB
Ket Poto : Siti Nur Hutifah (duduk) akhirnya memiliki KIS /

RINGTIMES BALI - Siti Nur Hutifah (38), warga Banjar Tengah, Desa Air Kuning, Jembrana, Bali yang mengeluh periksa kehamilan ke Puskesmas 2 Jembrana harus membayar padahal sudah membawa KTP dan Kartu KK, akhirnya bisa memiliki kartu KIS.

Siti, yang sempat binggung biaya persalinan lantaran petugas Puskesmas 2 Jembrana meminta dirinya menyiapkan dana Rp 800 ribu jika ingin melahirkan di sana, dipastikan bisa memiliki KIS, setelah dirinya dipanggil oleh aparat desa setempat dan petugas Puskesmas 2 Jembrana, Kamis (9/7) pagi.

Baca Juga: Keterlaluan, Dua Orang Pria Beristri Lakukan Adegan Mesum di Areal Beji

"Tadi kakak saya dipanggil ke desa oleh aparat desa dan bertemu dengan petugas puskesmas karena berita kemarin. Kebetulan saya yang menemani kakak," ujar Devi, adik kadung Siti, Kamis (9/7/2020).

Dalam pertemuan tersebut menurut Devi, kakaknya akan diurus KIS oleh pihak desa dan dikatakan selesai dalam satu hari. Dengan demikian Siti tidak binggung lagi dengan biaya saat masa persalinan.

Tapi menurut Devi, pihak puskesmas meminta Siti, kakaknya untuk mengklarifikasi berita kemarin (Ringtimes Bali edisi, Rabu, 8 Juli 2020) atas tudingan telah meminta uang Rp 800 ribu karena kesannya seolah-olah pihak Puskesmas telah meminta uang.

Baca Juga: Mulai Kotori Pantai, Pemerintah Diharapkan Mulai Memikirkan Pengelolaan Limbah Masker

"Tapi apanya yang mau diklarifikasi karena memang benar diminta menyiapkan uang delapan ratus ribu jika melahirkan di pukesmas itu," tutur Devi.

Bahkan pihak Puskesmas meminta kakaknya untuk menghapus berita yang kemarin muncul tersebut. Sementara terkait pungutan biaya pemeriksaan kehamilan Rp 70 ribu tidak dibahas dalam pertemuan tersebut.

Terkait hal tersebut, Kepala Pukesmas 2 Jembrana IA Putu Raga Diantari belum bisa dikonfirmasi. Dicoba menghubungi melalui ponselnya dalam keadaan aktif namun tidak dijawab.

Baca Juga: Biar Kapok, Pasangan Selingkuh Yang Digrebek Wajib Gelar Pecaruan di Desa dan Bayar Sepikul Beras

Namun saat dihubungi melalui pesat WhatsApp (WA), Raga Diantari mengaku sedang praktik dan sedang memberikan pelayanan kepada pasien. "Ampure bapak saya sedang praktik, ada pasien ini," ujarnya di pesan WA.

Diberitakan sebelumnya, Siti Nur Hutifah, warga Banjar Tengah, Desa Air Kuning, Jembrana yang sedang hamil 9 bulan, mengeluh binggung biaya persalinan karena pihak Pukesmas 2 Jembrana memintanya menyiapkan uang Rp 800 jika bersalin di sana.

Baca Juga: Sungguh Kasihan, Bule Cantik Asal Rusia Nangis Jadi Korban Jambret di Bali

Siti juga mengaku sempat membayar di Puskesmas 2 Jembrana saat memeriksa kehamilan Rp 70 ribu karena tidak memiliki KIS dan BPJS. Padahal dirinya telah menyerahkan KTP dan kartu KK sebagai warga Jembrana.

Editor: I Dewa Putu Darmada

Tags

Terkini

Terpopuler