RINGTIMES BALI - Akibat mulai meningkatnya penggunaan masker medis maupun non medis di tengah mewabahnya pandemi Covid-19, pencemaran lingkungan mulai dirasakan.
Limbah masker sudah mulai mengotori pantai dan pemerintahpun diharapkan dapat mulai memikirkan pengelolaan terhadap limbah masker ini. Halini disampaikan oleh pentolan Trash Hero Bali, I Wayan Aksara, Kamis (9/7).
Baca Juga: Aduh Kasihan, Rumah Ardita di Lelateng Terbakar
"Limbah masker saat ini sudah mulai mengotori pantai, sudah saatnya pemerintah dan masyarakat memikirkan soal ini. Bagaimana nantinya pengelolaan limbah masker ini agar tidak mencemari lingkungan," ujarnya.
Selain sampah masker yang mulai masuk ke pantai, sampah seperti sandal bekas juga masuk pantai, sehingga menurut Aksaram walau sampah plastik (tas kresek) berkurang, namun sampah bekas sandal dan masker mulai memenuhi pantai.
"Masker bekas itu sebaiknya dibungkus dan dibuang ke TPA, setelah di TPA petugas akan mengolah limbah tersebut," jelas Aksara.
Baca Juga: Sudah Sebulan Nelayan di Pantai Gumicik Tidak Melaut, Budidaya Lele dan Buruh Bangunan Jadi Pilihan
Dikatakannya, limbah masker tentunya masih mengandung bakteri atau virus sehingga membahayakan. Bila tidak mendapat penanganan yang segera, dikhawatirkan limbah masker akan memenuhi pantai seperti sampah plastik sebelumnya.
"Saat ini semua warga mengenakan masker, tentunya volume limbah masker juga banyak," tutupnya.
Sejalan dengan pemikiran Wayan Aksara, Plt. Kepala DLH Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra mengaku sedang memikirkan langkah untuk menanggulangi sampah masker.