Sudah Sebulan Nelayan di Pantai Gumicik Tidak Melaut, Budidaya Lele dan Buruh Bangunan Jadi Pilihan

- 9 Juli 2020, 13:01 WIB
FOTO : Aktivitas nelayan di Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar beberapa waktu lalu. (IST)
FOTO : Aktivitas nelayan di Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar beberapa waktu lalu. (IST) /

RINGTIMES BALI - Akibat angin kencang dan gelombang tinggi yang menerjang pantai selatan Bali, para nelayan di Pantai Gumicik, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati Gianyar, Bali sudah satu bulan lamanya tidak pergi melaut.

Kini, sekitar 50-an nelayan di Pantai Gumicik beralih menjadi pembudidaya lele serta buruh bangunan.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Penambahan Modal Kerja UMKM, Simak Penjelasannya

Wayan Puja, salah seorang pemerhati nelayan di Pantai Gumicik, Ketewel, mengatakan bahwa sebelum adanya angin kencang yang melanda, tangkapan ikan oleh nelayan sangatlah bagus.

"Bahkan para nelayan sampai kewalahan ketika menerima pesanan ikan Anyar Ketewel, namun bagaimana lagi, sekarang angin kencang melanda dan para nelayan disini belum berani melaut," ujarnya, Kamis (9/7/2020).

Jika nelayan memaksakan untuk pergi melaut, maka itu beresiko sangat tinggi terseret arus atau perahu terbalik. Disamping itu, cuaca buruk sangat sulit untuk mendapatkan ikan.

Baca Juga: Provinsi Bali Masih Laporkan Puluhan Kasus Baru Covid-19

Dikatakannya bahwa, untuk mengisi waktu selama tidak melaut. Para nelayan di Pantai Gumicik beralih profesi sementara agar perekonomian mereka tetap berjalan.

"Ada yang memperbaiki alat tangkap, service perahu, bertani dan bahkan ada juga yang membudidayakan lele serta buruh bangunan," tuturnya.

Diprediksikan, angin kencang ini akan berlangsung sampai dengan awal bulan Agustus 2020 mendatang. Kali ini perubahan musim angin kencangnya lebih lama. Diperkirakan awal Agustus baru bisa mereda.

Halaman:

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x