“Terhadap kondisi ini yang kalau kita lihat jumlah 43 KK, akan terus menerus kita tekan serta mengantisipasi jangan sampai ada lagi pertumbuhan jumlah keluarga miskin ekstrim yang baru. Terhadap jumlah 43 KK akan dilakukan investigasi lagi tentang kondisi riil kelapangan dan sebagai Ketua Tim akan langsung datang kerumah-rumahnya untuk komunikasi serta dialog terkait apa yang jadi kebutuhan mereka. Kemiskinan Ekstrim itu akan kita tekan dengan strategi yang bisa kita lakukan, yakni mengurangi beban masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan,” ucap Suiasa.
Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono menyampaikan bahwa angka kemiskinan ekstrem turun 1,12% pada tahun 2023. Dirinya juga mengatakan dengan komitmen kita bisa menyentuh angka 0℅ pada tahun 2024.
"Pada bulan Maret 2023 angka kemiskinan turun 1,12%, hal ini lebih baik dibandingkan tahun 2022. Jika kita berkomitmen maka pada tahun 2024 angka kemiskinan kita bisa mencapai 0%," ujarnya.***