Frekuensi Kencing Lebih sering, Perhatikan Kondisi Kesehatanmu

- 8 Januari 2024, 07:00 WIB
Frekuensi Kencingg Lebih sering, Ini Penyebabnya Mulai Asupan Cairan hingga Medis
Frekuensi Kencingg Lebih sering, Ini Penyebabnya Mulai Asupan Cairan hingga Medis /

RINGTIMES BALI- Kebiasaan buang air kecil atau kencing sejatinya bisa membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Frekuensinya dapat bervariasi pada setiap individu, saat beberapa orang merasa ingin sering kencing, sedangkan yang lain mungkin lebih jarang melakukannya. Meski begitu, penyimpangan ekstrem dari frekuensi kencing yang biasanya dapat menandakan potensi masalah kesehatan serius, sehingga memerlukan perhatian dan perawatan.

Kebanyakan orang biasanya kencing antara 6 hingga 8 kali sehari, tetapi jumlah ini bervariasi berdasarkan beberapa faktor yang menjadi latar belakang individu, seperti asupan cairan, usia, jenis kelamin, dan kesehatan secara keseluruhan.

 Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo Gibran Diterapkan di Banyak Negara, Ciptakan 4 Juta Lapangan Pekerjaan

Sedangkan, variasi di luar faktor-faktor di atas mungkin menunjukkan adanya ketidakseimbangan atau masalah medis yang mendasarinya.

Faktor-faktor Penyebab Kencing Lebih Sering atau Lebih Jarang Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang mungkin memiliki kebiasaan kencing lebih sering atau lebih jarang dari yang dianggap normal:

  1. Asupan Cairan Jumlah cairan yang dikonsumsi secara langsung mempengaruhi frekuensi kencing Peningkatan asupan cairan menyebabkan lebih sering kencing, sedangkan penurunan asupan menyebabkan lebih sedikit frekuensi kencing
  2. Kondisi Medis Berbagai kondisi medis dapat mempengaruhi frekuensi kencing setiap harinya menjadi lebih sering, seperti infeksi saluran kemih (ISK), diabetes, sistitis interstisial, dan batu ginjal. Sebaliknya, kondisi seperti pembesaran prostat, retensi urin, dan masalah neurologis dapat menyebabkan berkurangnya frekuensi buang air kecil.
  3. Obat-obatan Beberapa jenis obat dapat memengaruhi fungsi kandung kemih dan produksi urin, sehingga yang terjadi adalah peningkatan atau penurunan kebiasaan kencing, seperti diuretik, antihistamin, dan beberapa obat tekanan darah.
  4. Kebiasaan Gaya Hidup Alkohol dan kafein bertindak sebagai diuretik, merangsang ginjal dan meningkatkan produksi urin. Mereka yang terbiasa merokok dan mengonsumsi pilihan makanan tertentu juga mungkin memiliki suatu frekuensi kencing yang tak biasa.
  5. Usia dan Kelemahan Otot Seiring bertambahnya usia, otot kandung kemih mereka mungkin melemah dan menyebabkan peningkatan frekuensi kencing. Kondisi seperti kehamilan dapat memberikan tekanan pada kandung kemih, sehingga menyebabkan lebih sering frekuensi kencing.

 Baca Juga: Mitos Kedutan Mata Kanan Atas dan Menguak Fakta Secara Medis

Kapan Mencari Perhatian Medis? Meskipun penyimpangan frekuensi kencing tidak perlu dikhawatirkan, pola peningkatan atau penurunan kebiasaan kencing yang konsisten secara signifikan sebaiknya segera dilakukan kunjungan ke ahli kesehatan.

Beberapa gejala yang harus dievaluasi oleh dokter, seperti nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, darah dalam urin, perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau rasa haus yang berlebihan.

Anda yang memahami hal-hal menjadi penyebab meningkatnya frekuensi kencing dapat membantu individu mengukur pola mereka sendiri dengan lebih baik.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x