Jurgen mengamini, lahirnya KBKB tak terlepas dari hantaman badai covid-19 lalu, ketika itu hampir semua lini bisnis dan perekonomian para pengusaha ambruk seketika.
Baca Juga: Tepat Purnama Kedasa, Puncak Upacara Karya Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih Digelar
Untuk mengakali itu, Jurgen bersama teman-temannya bersepakat untuk saling menopang dalam situasi pandemi yang tak menentu. Kesepakatan itu pun menghasilkan nama Komunitas Bisnis Katolik Bali (KBKB).
"Awalnya memang kami menjaring orang-orang katolik yang punya bisnis waktu itu, untuk saling menopang satu sama lain, tetapi dengan berjalannya waktu, kami harap komunitas ini dapat berdampak positif bagi seluruh masyarakat," ucap Jurgen.
Ia pun menambahkan dengan syarat cukup mudah, yaitu minimal berusia 17 tahun serta berasal dari kalangan manapun, baik karyawan maupun profesional, asal memiliki niat menjadi pengusaha, maka dapat bergabung ke dalam komunitas ini.
"Karena kami ingin setiap anggota saling bersinergi dengan potensi masing-masing, agar dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat," tandasnya.
Hingga saat ini tercatat ada sekitar 70 lebih anggota yang tercatat bergabung KBKB, mereka hadir dengan berbagai latar macam usaha, mulai otomotif, pendidikan, musik, real estate, elektronik, konstruksi, hingga usaha kuliner dan UMKM.***