Baca Juga: Sempat Viral di Medsos, Lamborghini Pelat Palsu Milik WNA Rusia Diamankan Polda Bali
Teknologi ini menungkinkan sampah untuk diolah menjadi pupuk, kompos, pelet, dan juga bahan bakar (refused-derived fuel).
Alasan terhambatnya operasi di TPST akibat pengalaman ini disampaikannya saat meninjau lokasi TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, pada Kamis, 9 Maret 2023.
“Yang menghambat ya pengalaman kita,” ucap Luhut.
Pada kesempatan yang sama, ia juga berharap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang digunakan di tiga TPST tersebut dapat lebih besar dari 60 persen, mengingat teknologi pengelolaan sampah yang semakin maju.
Baca Juga: Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Simak Panduan Puasa Qadha Berikut
“Ini TKDN-nya lebih dari 60 persen, karena akan bisa difabrikasi di mana-mana dan di beberapa industri dalam negeri dan itu akan menunjukkan kedaulatan kita dalam bidang teknologi dan pengelolaan sampah yang menjadi tren dunia saat ini,” ujarnya.
Jika beroperasi penuh, tiga TPST ini dapat mengolah sampah sebanyak 1.020 per hari, dengan rincian Kesiman Kertalangu 450 ton per hari, Tahura 450 ton per hari, dan Padangsambian Kaja sebanyak 120 ton.
“TPA Suwung kami harap dalam beberapa waktu ke depan semua sudah kita tutup. Kemampuan tiga TPST sekarang ini 1.020 ton dan itu bisa ditingkatkan sampai 1.500 ton,” ucap Luhut.***
Cek berita Seputar Bali lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.