Taiwan Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan dengan Amerika Serikat, Siap Hadapi Serangan China

- 21 Februari 2023, 22:01 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yakin pertahanan Taiwan semakin solid dengan kerja sama erat Amerika Serikat.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yakin pertahanan Taiwan semakin solid dengan kerja sama erat Amerika Serikat. /Ringtimes Bali/Abdul Munim/Reuters / I-Hwa Cheng

RINGTIMES BALI - Hubungan Taiwan dengan Amerika Serikat semakin dekat, dengan kerjasama pertahanan dan keamanan antar 2 negara. Antisipasi serangan mendadak China di sekitar laut Taiwan. 

Seluruh sektor pertahanan Taiwan, direformasi dan upgrade ke titik maksimal. Kerja sama dengan Amerika Serikat bisa memenuhi reformasi sektor ini. 

Terutama sektor pertahanan laut, udara, darat. Semua kemungkinan dipertimbangkan dan departemen pertahanan Taiwan sering berdiskusi dengan pihak Amerika Serikat. 

Joe Biden menyampaikan dukungan sebagai negara sahabat Taiwan. Biden turut menyatakan kesiapan untuk menyiapkan anggaran pertahanan dan bantuan persenjataan terbaru bagi Taiwan.

Baca Juga: Biden Ketemu Zelensky di Ukraina dan Putin Pidato Kenegaraan di Majelis Rakyat Rusia

Pesan-pesan ini disampaikan Nancy Pelocy, Mantan Ketua DPR AS, pada kunjungan kontroversial ke Taiwan Agustus 2022.

Kunjungan mendadak Nancy Pelocy ini tentu memantik amarah China. Permintaan China ke Amerika Serikat untuk mematuhi kebijakan Satu Negara Dua Sistem dalam susunan satu negara China, dilangkahi Amerika secara sepihak.

Sempat tersiar kabar bahwa China akan menembak pesawat Nancy Pelocy karena tindakan melanggar kedaulatan China, namun kunjungan ini berjalan lancar dan ketegangan berpindah ke Selat Taiwan. 

Puluhan kapal China sontak melaksanakan latihan militer mengelilingi Taiwan. Latihan militer dengan melibatkan kapal perang ini terbesar yang pernah diselenggarakan. Seluruh Taiwan dikepung.

Baca Juga: Belarus Siap Siaga Jika Tentara Ukraina Serang Perbatasan

Angkatan Laut Taiwan tentu mengerahkan 100 persen persenjataan laut dengan arahan dan bantuan komunikasi jarak jauh dari militer Amerika Serikat yang bermarkas di Filipina dan Jepang serta Korea.

Di tengah ketegangan laut itu, Nancy Pelocy berdiskusi ramah dengan Tsai Ing-wen. Nancy Pelocy menyampaikan niat, harapan, dan tujuan dari Joe Biden dan Amerika Serikat tentunya, kepada kedaulatan Taiwan sebagai negara merdeka. 

Permintaan Tsai Ing-wen mengenai peningkatan kerjasama pertahanan dan perlindungan dari serangan tiba-tiba dari China, direspon dan dijamin oleh Nancy Pelocy mengenai arahan khusus jangka pendek dan jangka panjang untuk keamanan Taiwan.

Kepulangan Nancy Pelocy ke Amerika Serikat, memunculkan spekulasi dari sikap China. Banyak pihak memprediksi mengenai langkah China selanjutnya.

Baca Juga: Politik Gempa: Akankah Karir Politik Erdogan Tergelincir?

Latihan militer laut terbesar sekaligus menyerang mendadak ke Taiwan (meniru langkah Rusia ke Ukraina), atau  sekedar latihan tes ombak mengenai seberapa kuat dan solid pertahanan Taiwan saat ini.

Dan hingga beberapa bulan kemudian, angkatan laut China berjalan di satu sesi latihan khusus. Tidak ada indikasi penyerangan ke daratan Taiwan. Sehingga dari angkatan laut Taiwan, menjaga titik batas laut negara dan mengambil posisi waspada.

China memang ingin Taiwan mengakui sistem Satu Negara Dua Sistem, dengan susunan utama Satu Negara China. Taiwan adalah 1 provinsi terakhir yang belum mematuhi perintah China. 

Hongkong provinsi kesekian yang sudah jatuh di dalam genggaman China. Bahkan Kepala Hongkong dan jajaran pemerintah Hongkong sudah menyetujui kebijakan sistem Satu Negara Dua Sistem. 

Baca Juga: PBB Sumbang 1 Milyar USD untuk Pemulihan Turki

Taiwan tetap bersikukuh bahwa ideologi demokratis tetap menjadi roh Taiwan. Dan China daratan adalah provinsi demokratis yang harus diperjuangkan untuk disebut kembali. 

Komitmen Taiwan menghadapi badai besar. Dengan fasilitas militer yang tidak canggih dan sebanyak China, mereka kesulitan untuk mengubah sistem komunis di China menjadi demokratis.

Sehingga Taiwan cenderung bertahan di satu pulau mereka sejak dulu. Pulau Kaohsiung. Berdiri sebagai negara merdeka, berjuang di PBB, walaupun bukan anggota tetap, dan berkunjung serta dialog ke negara Barat. 

Amerika Serikat hingga kini menjadi negara Barat yang pro Taiwan dan loyal memberi anggaran dan bantuan khusus militer Taiwan. Mengetahui rentannya kondisi geografis negara dan kemampuan militer Taiwan, Amerika teringat pada kondisi Ukraina.

Baca Juga: Kemenhan RI Terus Kirimkan Bantuan ke Turki

Ukraina sebagai negara kecil yang ingin menjadi bagian NATO, perbatasan dengan Rusia sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar, rentan terjadi perang dan 22 Februari 2022 terjadi operasi militer khusus Rusia kepada Ukraina.

Amerika mengetahui kondis Taiwan sebagai negara kecil, berbatasan laut dengan China dengan jarak 48 km. Rentan terjadi perang mendadak. Amerika memberi atensi khusus ke Taiwan.

Diharapkan bila kejadian China menyerang Taiwan terjadi, Taiwan masih bisa menyerang balik secara maksimal seperti Ukraina, yang hingga setahun berjalan masih mempersulit Rusia untuk meraih titik-titik strategis.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x