RINGTIMES BALI - Kunjungan senyap Biden ke Kiev, kemaren Senin 20 Februari 2023, membuka babak baru mengenai kerjasama dan kebersamaan untuk melanjutkan perang bersama Ukraina.
Zelensky menyambut dengan hangat kunjungan Biden. Kunjungan yang ditunggu sejak 2022. Dan kekuatan dialog beserta kesepakatan untuk meningkatkan bantuan persenjataan, kokoh dan solid.
Biden berdialog dengan Zelensky mengenai kepastian tambahan bantuan persenjataan sebesar USD500 juta. Dengan meyakinkan negara sekutu terutama aliansi NATO, untuk meningkatkan bantuan secara berkelanjutan.
Biden mendukung Zelensky untuk maju kokoh mengusir Rusia pada tahun 2023 ini. Nasionalisme sebagai negara merdeka dan negara berdaulat yang sering digaungkan Zelensky, dipuji Biden sebagai tokoh patriotik di tengah kondisi tidak pasti.
Baca Juga: Belarus Siap Siaga Jika Tentara Ukraina Serang Perbatasan
Zelensky kemudian berpidato terpisah, mengenai harapan mengenai kunjungan Biden yang mendadak ini.
Berjalan kompak kedepan dan mendukung dari belakang, untuk fokus satu tujuan: mendesak Rusia dari seluruh wilayah berdaulat Ukraina.
Jack Sullivan, selaku staf keamanan Biden, sudah berkomunikasi dengan Rusia mengenai Kunjungan mendadak Biden ini. Dengan tujuan mengurangi konflik terbuka.
Sebaliknya dari sisi Rusia, Putin menggelar pidato kenegaraan dengan Majelis Tinggi Rakyat Rusia. Poin-poin penting dibacakan dengan seksama oleh Putin.