Sistem Pembayaran Elektronik Mulai Digunakan di Pasar Timur Amlapura Karangasem, Bali

- 17 Februari 2023, 08:07 WIB
Suasana aktivitas jual beli di dalam Pasar Timur Amlapura, Karangasem, Bali.
Suasana aktivitas jual beli di dalam Pasar Timur Amlapura, Karangasem, Bali. /twitter/@polsekkarangas1

RINGTIMES BALI - Pedagang di Pasar Timur Amlapura, Karangasem, Bali, dan Pasar Subagan telah menerapkan sistem pembayaran retribusi elektronik sebagai pengganti sistem pembayaran tunai yang sebelumnya digunakan. 

Sistem ini menggunakan teknologi seperti kartu atau token elektronik yang memungkinkan pembayaran yang lebih efisien dan transparan. 

"Dalam peresmian kebijakan retribusi elektronik itu, Bupati Gede Dana membagikan kartu pembayaran secara gratis ke seluruh pedagang Pasar Timur Amlapura," jelasnya, dikutip dari Antara, Jumat, 17 Februari 2023.

"Nantinya, para pedagang dapat mengisi saldo dan melakukan pembayaran dengan memindai kode pada kartu," sambungnya.

Baca Juga: Bali Bersiap Kedatangan Rombongan Pejabat dari China

Selain itu, sistem ini dapat membantu dalam pengelolaan keuangan pasar, termasuk dalam hal pemantauan pendapatan dan pengeluaran. 

"Bupati Gede Dana menyampaikan bahwa retribusi elektronik ini merupakan upaya transparansi pemerintah, sehingga ke depan akan diterapkan di seluruh pasar rakyat se-Kabupaten Karangasem," ungkapnya. 

Pembayaran yang tercatat dalam sistem elektronik juga dapat diperiksa dan diverifikasi dengan lebih mudah, sehingga dapat mencegah tindakan korupsi atau kecurangan. 

Hal ini dapat meningkatkan integritas pasar dan memberikan manfaat bagi para pedagang, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. 

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Bulog Pastikan Stok Beras di Bali Aman

Sistem pembayaran retribusi elektronik telah banyak diterapkan di pasar-pasar di Indonesia dan negara lainnya, karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. 

"Retribusi elektronik sebagai wujud transparansi pemerintah dengan melakukan pembayaran langsung dari pedagang ke kas daerah. Dengan demikian dapat menekan kebocoran dana retribusi dan meningkatkan pendapatan daerah," kata Bupati Gede Dana di Karangasem, Kamis. 

Beberapa pasar di Indonesia, seperti Pasar Subagan, telah menerapkan sistem ini sejak beberapa tahun lalu.

Penggunaan teknologi dalam sistem pembayaran pasar dapat meningkatkan produktivitas dan mempermudah pembayaran bagi para pelaku usaha. 

Baca Juga: Akibat Tabung Gas Meledak, IRT Alami Luka Bakar

Orang nomor satu di Pemkab Karangasem itu menyebut saat ini di Pasar Timur Amplapura terdapat 1.302 pedagang, yang terdiri dari 157 pedang kios, 639 pedagang los, serta 506 pedagang pelataran dan musiman. 

Selain itu, teknologi juga dapat membantu pengelolaan stok barang dan transaksi dengan para konsumen.

Namun, penggunaan teknologi juga perlu disertai dengan sosialisasi yang memadai dan pelatihan bagi para pedagang agar dapat menggunakannya dengan baik. 

"Target awal retribusi elektronik di Pasar Timur Amlapura sebanyak 150 pedagang kios, sisanya akan dilaksanakan secara bertahap sampai akhir tahun tercapai sebanyak 796 pedagang (kios dan los), ujar Gede Dana. 

Baca Juga: Sah! Erick Thohir Ketum PSSI, Asprov Bali Harapkan Perhatian Lebih untuk Daerah

Oleh karena itu, pemerintah dan para pelaku usaha dapat bekerjasama untuk memperkenalkan teknologi ini dan memastikan bahwa implementasinya dapat berjalan dengan baik. 

"Bersinergi dengan Bank BPD Bali, setelah transaksi berbasis online pada pajak galian C (Pajak Mineral Bukan Logam dan Bebatuan), penerapan retribusi elektronik kini menyasar pasar tradisional di Kabupaten Karangasem," pungkas Bupati Gede Dana. 

Dalam jangka panjang, penerapan sistem pembayaran retribusi elektronik di pasar-pasar di Indonesia dapat membantu membangun ekonomi digital yang lebih maju dan inklusif.*** 

Cek berita Seputar Bali lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah