Sehingga, masyarakat, pengunjung atau wisatawan dalam wilayah Gunung Semeru dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas dan mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Aktivitas apapun tidak diperbolehkan sejauh 13 km dari puncak atau pusat erupsi di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.
Karena potensi awan panas dan aliran lahar masyarakat diluar jarak tersebut dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan.
Pada radius 5 km di bawah kawah atau puncak Gunung Semeru juga tidak diperbolehkan adanya aktivitas karena terdapat potensi bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi APG, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah di hulu puncak Gunung Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta sungai-sungai kecil anak sungai Besuk Kobokan.
Diketahui aktivitas Gunung Semeru saat ini adalah Level III Siaga sejak 16 Desember 2021, pemantauan Gunung Semeru secara visual dan instrumental terdapat dilakukan pada dua pos.
Yakni berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang serta Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. ***