"Kita akan publikasikan dalam bentuk analisis vegetasi Amorphophallus Paeoniifolius ini seperti apa dan apakah ada perbedaan dengan di lokasi yang lain," jelasnya.
Ia telah menemukan sejumlah publikasi yang meneliti metabolisme primer atau kandungan primernya, seperti karbohidrat, protein, maupun vitamin yang dikandung bunga bangkai suweg.
Baca Juga: Susul Surat Edaran Larangan Obat Sirup, IDAI Bali: Sementara Kita Tarik Penggunaannya
Publikasi tersebut akan dilanjutkan lagi ke penelitian metabolisme sekundernya seperti flavonoid lantaran warna ungunya yang memungkinkan adanya antioksidan yang tinggi.
Pihak universitas juga akan mendukung konservasi dari ketiga bunga bangkai suweg ini dan secara rutin memantau perkembangannya.
Terlebih tumbuhan serupa juga sudah pernah ditemukan pada tahun 2020 di lokasi yang sama. Namun, bunga tersebut hanya bertahan selama lima hari.***