Network
Ia juga menjelaskan, model pendataan tersebut adalah pengembangan dari SDGs Desa menjadi SDGs tingkat kabupaten yang tetap berbasis pada desa dan kelurahan berbasis mikro, namun pengelolaan dan analisisnya sudah pada tingkat kabupaten.
Dengan adanya JSDDD, Pemkab Jembrana dapat menentukan arah kebijakan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat, baik dalam penanggulangan kemiskinan, insfrastruktur, hingga ke potensi yang dimiliki masing-masing desa.
Ia mengatakan, kini Bupati Jembrana menyelesaikan kesenjangan yang selama ini dihadapi setiap daerah, yaitu antara data, fakta, dan perencanaan.
"Sekarang ini Jembrana memiliki sebuah proses perencanaan berbasis data, itu artinya pembangunan di Jembrana betul-betul berorientasi pada penyelesaian masalah," jelasnya.
Baca Juga: Bupati Tamba Buka Porjar Jembrana, Cetak Atlet Muda Berprestasi
Sementara itu, Bupati Tamba menyampaikan terkait pelaksanaan JSDDD adalah upaya pencapaian pembangunan berbasis data yang akurat dan terpadu.
Data-data tersebut meliputi data sosial ekonomi masyarakat, data infrastruktur dan kewilayahan, serta data tata ruang dan geospasial.
Sehingga, dalam pelaksanaan JSDDD akan membuat data yang berkualitas yang memenuhi prinsip-prinsip standar metadata, kode refrensi, dan interoperabilitas.
Bupati Tamba menerangkan, JSDDD merupakan solusi satu data daerah yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, daerah, dan desa serta dimanfaatkan sesuai kepentingan tiap institusi.
Baca Juga: Harga Daging Kambing Naik, Mendag Respon Keluhan Pedagang di Pasar Badung
