Network
"Kenaikan BBM akan menaikkan inflasi. Inflasi harus kita waspadai bersama karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi,” kata Bupati Suwirta.
“Harga palen - palen memang terpengaruh dari kenaikan harga BBM, kalau kebutuhan pokok yang hasil pertanian tidak begitu mengalami kenaikan," sambungnya.
Baca Juga: Kenalkan Uang Rupiah Emisi 2022, Kas Keliling Bank Indonesia Provinsi Bali Sasar Perpustakaan
Beranjak ke bahan bangunan, Bupati Suwirta mendatangi salah satu toko bangunan dan melihat bahwa belum terjadi kenaikan harga bahan bangunan.
Pihaknya juga mengintruksikan untuk harga kebutuhan pokok di Nusa Penida perlu dilakukan intervensi. Rencana tindakan tersebut akan dirapatkan agar harga kebutuhan pokok di Nusa Penida tidak mengalami peningkatan sangat drastis.
"Kita akan usahakan dengan kebijakan yang akan kita putuskan, apakah dengan dana subsidi angkutan atau kita tugaskan salah satu wadah untuk mengkordinir pengiriman barang, oleh sebab itulah hari ini kami turun untuk mengambil langkah-langkah menekan inflasi," kata Bupati Suwirta.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 17 dan 18 Tabel 1.4 Nilai-Nilai Pancasila Kurikulum 2013
Sebelumnya, dia juga sempat melakukan dialog dengan para pedagang sayur yang sebagian besar berasal dari Kintamani, Bangli, rata-rata harga komoditas hasil pertanian seperti cabai, tomat, buncis, kubis, terong dan bawang sedang turun.
Begitu juga bawang asal Bima yang saat ini sedang mengalami penurunan harga akibat akan dilakukannya panen raya beberapa hari mendatang. Sedangkan beras harga grosir naik 5 persen atau sekitar Rp400 per Kg.
“Besok pagi kita akan cek harga retail sehingga kita tahu selisih harga dari grosir ke pedagang retail, dengan lebih dini kita melakukan evaluasi pasar,” kata Bupati Suwirta.
