Ia menjelaskan, pembangunan pusat arsitektur internasional tersebut sejalan dengan peta jalan ekonomi Kerthi Bali yang disampaikan Joko Widodo.
Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi di Bali, sehingga tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata.
Baca Juga: Gempa Bumi 3,4 SR Terjadi di Wilayah Kuta Selatan, Bali, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Sesuai implementasi Kerthi Bali tersebut, Kemenkes telah melakukan beragam upaya untuk mengolah data genomik.
Misalnya, membangun pusat riset genomik di Universitas Udayana dan melakukan pertemuan dengan East Venture untuk mendukung bioresearch di Bali.
“Untuk itu, kami membuka kesempatan bagi perusahaan asing untuk mendirikan pusat riset dan investasi lainnya di bidang kesehatan di Indonesia. Namun, monetisasi tetap harus dilakukan di Indonesia dan bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Menkes Budi.
Baca Juga: Siswa SMP Widiatmika Ciptakan Pewarna Alami Batik Ikat dari Daun Jati dan Bunga Telang
Sementara itu, Director of Financial Engineering at MIT Sloan School of Management Andrew Lo menekankan bahwa kesehatan merupakan masalah global.
Sehingga, dibutuhkannya bantuan dari seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi permasalahan kesehatan.
Dalam skenario perhitungannya, Andrew menyebutkan dibutuhkan dana biofund senilai 30 miliar dollar AS untuk memperbesar skala dampak serta mengurangi risiko keuangan.