RINGTIMES BALI – Dalam rangka melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KK), mahasiswa dari Universitas Udayana (Unud) melaksanakan kegiatan Tangkup Cegah Stunting (Tangcenting) di Desa Tangkup, Kabupaten Karangasem untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan stunting.
"Seringkali ada kesalahpahaman terkait stunting, yaitu gemuk bukan berarti tidak stunting, padahal stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan makan," kata Ni Made Sulastri selaku Nutrisionis Ahli Muda sekaligus narasumber kegiatan Tangcenting, dikutip dari Antara Bali, Senin, 22 Agustus 2022.
Sulastri mengatakan bahwa selain disebabkan oleh gizi tidak seimbang, stunting juga bisa disebabkan oleh kurangnya kebersihan.
Baca Juga: Bupati Gede Dana Lepas Merpati, Buka Pordes Nongan 2022 di Karangasem
Pada kegiatan KKN Unud yang dilaksanakan di Balai Serbaguna, Desa Tangkup, Kabupaten Karangasem, disampaikan juga terkait hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang menunjukkan prevalansi balita stunting (tinggi badan menurut umur) di Kabupaten Karangasem mencapai 22,9 persen.
"Stunting juga dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual anak, kondisi ekonomi, serta kemampuan reproduksinya nanti ketika dewasa," katanya.
Terkait hal tersebut, pada kegiatan KKN Unud dilakukan sosialisasi untuk menyampaikan informasi dan meningkatkan kepedulian masyarakat, khususnya orang tua bahwa ASI adalah nutrisi paling bagus untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak pada usia 0-6 bulan.
Baca Juga: Bupati Suwirta Hadiri Upacara Atma Wedana di Nusa Penida, Ajak Masyarakat Patuhi Prokes
Selain itu, Sulastri juga memberikan penjelasan tentang cara mengukur Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Lingkar Kepala Atas (LIKA) pada anak.