Ia menilai wisatawan akan datang berbondong-bondong datang ke Jembrana untuk melihat keunikan yang ditawarkan kawasan Bali Barat tersebut.
Terlebih lagi, jika Jembrana mengembangkan Stand Up Padleboard (SUP) dan mengundang para pecinta SUP di Indonesia maupun dunia untuk menikmati alam Jembrana sembari bermain SUP.
Baca Juga: Pemkot Denpasar Beri Dana Hibah Rp137,3 Juta pada Veteran dalam Peringatan HUT Kemerdekaan RI
“Itu tidak sulit jika tol sudah jadi. Itu akan sangat memudahkan komunitas SUP Bali bekerjasama dengan Pemda Jembrana untuk mengorganisir, mengembangkan, dan membawa pecinta SUP ke Jembrana,” ucapnya.
Tidak hanya meresmikan Green Land dan bermain SUP, ia juga melepas lomba dayung tradisional yang diikuti sekitar 100 peserta yang menempuh rute sekitar 10 KM.
Gede Wijaya selaku Ketua Panitia sekaligus Ketua Pokdarwis Desa Budeng menjelaskan tujuan dari lomba dayung perahu tersebut untuk memberdayakan nelayan dan menjaga keberadaan sampan tradisional serta memeriahkan HUT RI ke 77.
Lomba dayung perahu tersebut juga dijelaskan masuk dalam kalender kerja Pemkab Jembrana melalui Dinas Pariwisata.
Pihaknya ingin memasyarakatkan olahraga rekreasi dan memberdayakan nelayan sekaligus mengenalkan potensi pariwisata yang dinilai masih belum optimal.
Lomba dayung perahu tersebut dimulai dari Green Land dan finish di Sangkar Agung dengan panjang lintasan 10 KM dan memperebutkan total hadiah senilai Rp28 juta.