Network
RINGTIMES BALI – I Nyoman Suwirta selaku Bupati Klungkung menghadiri ritual Mapeed Pengeluar atau Ngelebar yang merupakan rangkaian terakhir upacara Aci Sang Hyang Grodog di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Senin, 15 Agustus 2022, malam.
Sang Hyang Grodog merupakan warisan budaya adi luhung berupa tarian atau ritual sakral yang sudah dilakukan secara turun temurun dan termuat dalam awig-awig atau perarem (aturan adat) yang ada di Desa Lembongan.
Ritual tersebut memiliki makna untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat yang didalamnya terkandung nilai-nilai adi luhung, seperti meningkatkan kesadaran diri, mempererat kerjasama atau gotong royong, serta mewujudkan keseimbangan alam semesta.
Baca Juga: PT Pegadaian Wilayah VII Bali Nusra Adakan Khitanan Massal Gratis dan Vaksinasi Booster
Nilai-nilai tersebut diimplementasikan melalui konsep Tri Hita Karana, disimbolkan dengan 23 jenis Sang Hyang Grodog, yang dilakukan di Catus Pata (perempatan agung) Desa Adat Lembongan dan diadakan setiap 2 tahun sekali pada Sasih Karo (sekitar Juli-Agustus).
I Wayan Kariana selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa upacara Aci Sang Hyang Grodog diawali dengan kegiatan Matur Piuning yang dilaksanakan pada 4 Agustus 2022 sampai pada Mepeed yang dilaksanakan pada 15 Agustus 2022.
Upacara Aci Sang Hyang Grodog dipentaskan melalui beberapa jeni tarian, yaitu Sang Hyang Sampat, Sang Hyang Lingga, Sang Hyang Joged Bumbung, Sang Hyang Dukuh Ngabe Cicing-Jaran, Sang Hyang Hyang Dukuh Ngabe Bubu, Sang Hyang Enjo-enjo, Sang Hyang Tiling-tiling, dan Sang Hyang Sumbul.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Suwirta berharap dengan disaksikannya upacara Aci Sang Hyang Grodog oleh wisatawan asing maupun lokal, dapat membantu melestarikan kebudayaan dari Desa Lembongan.
