Usaha Metangi di Desa Adat Gelgel, Ubah Kulit Jagung Jadi Kertas Ramah Lingkungan

- 14 Agustus 2022, 21:30 WIB
Metangin, Sebuah Usaha yang Menyulap Kulit Jagung Menjadi Kertas Berbasis di Desa Adat Gelgel
Metangin, Sebuah Usaha yang Menyulap Kulit Jagung Menjadi Kertas Berbasis di Desa Adat Gelgel /Raka Bagus/

RINGTIMES BALI – Inkubator Usaha Lestari (INKURI) pada 13 Agustus 2022 menghadirkan setidaknya 12 usaha berbasis ramah lingkungan melakukan presentasi.

Dari 12 usaha yang melakukan presentasi pada acara program INKURI ini, ada salah satu usaha yang terlihat unik yakni usaha yang bernama Metangi.

Usaha Metangi merupakan usaha yang mengelola kulit jagung dan menjadikannya sebuah kertas atau notebook.

Baca Juga: Sekda Denpasar Buka Lomba Bapang Barong dan Makendang Tunggal ST Yowana Dharma Kretih

Selain kertas atau notebook, Metangi juga membuat sebuah amplop yang terbuat dari kulit jagung.

Mesy Wulandari selaku CEO Metangi ini mengaku idenya tersebut muncul ketika ia tengah menulis.

“Awal mula munculnya ide ingin buat kertas dari jagung itu saat saya nulis. Saat itu aku punya pikiran ide bisnis yang mana merubah kulit jagung menjadi sebuah kertas,” ungkap Mesy Wulandari pada pewarta Ringtimebali di acara INKURI, 13 Agustus 2022.

Baca Juga: UKL 3 Polsek Pelabuhan Gilimanuk Polres Jembrana Periksa Kendaraan di Pintu Keluar Masuk Bali Cegah PMK

Hal yang mendasari ide bisnisnya itu, karena kulit jagung di Desa Adat Gelgel, Kabupaten Klungkung, Bali itu akan dibakar setelah pasca panen.

“Di Desa Adat Gelgel, kulit jagung dibakar setelah panen dan itu akan menyebabkan polusi. Daripada menjadi polusi, alangkah baiknya diolah kembali menjadi sesuatu yang memiliki nilai. Nah saat itulah saya berpikir untu mengubah kulit jagung menjadi kertas,” jelasnya.

“Selain itu juga, mengurangi penggunaan kertas biasa. Kertas biasa itu kan terbuat dari kulit pohon, sedangkan pohon-pohon di Indonesia sudah mulai terpangkas,” ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Pemkab Buleleng Gelar Upacara Peringatan HUT Provinsi Bali ke-64

Ide bisnis seperti ini yang harus dikembangkan dan didukung, karena dengan begitu kita bisa mengurangi pemakaian kertas biasa dan mengurangi penebangan hutan.

Menurut penjelasan Mesy Wulandari, pembuatan kertas dari kulit jagung ini tidak menggunakan bahan perekat apapun.

“Pembuatan kertas dari kulit jagung ini, kita tidak memakai bahan perekat apapun, karena pada dasarnya kulit jagung memiliki serat-serat yang dapat mengikat satu sama lainnya,” katanya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pembuatan kertas dari kulit jagung tersebut membutuhkan sekitar 1-2 hari di bawah terik matahari.

Baca Juga: Mobil Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal Dunia di Cargo Permai

“Dalam produksi kertas kulit jagung ini, membutuhkan setidaknya 1-2 hari di bawah terika matahari,” ujarnya.

“Tetapi, jika keadaan mendung atau sinar matahari kurang terik, itu bisa sampai 5 hari,” ucapnya melanjutkan.

Ia juga mengaku, apabila ia mendapatkan modal untuk usahanya, ia lebih memilih untuk melakukan pelatihan terhadap masyarakat dibandingkan membeli mesin untuk produksi massal.

“Karena saat ini kan kita handmade, jika kita dapat modal, maka kita ingin melakukan pelatihan kepada masyarakat, rugi dong kalau beli mesin dahulu, tapi kita belum memberi pelatihan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Diakhir wawancara, ia berharap bisnisnya ini bisa bermanfaat bagi usahanya dan ekonomi masyarakat sekitar, khususnya di Desa Adat Gelgel.

Akan tetapi pada acara Market Day pada, 13 Agustus 2022, sangat disayangkan usaha yang dibangun oleh Mesy Wulandari, Leoni Susiliastana, dan Luh Nyoman Rai Ardani ini gagal menjadi pemenang.

Dari pihak INKURI sendiri akan tetap melakukan pendampingan terhadap Metangi agar mendapatkan kolaborator atau investor yang tertarik untuk menanam modal disana.

"Kami tetap melakukan pendampingan terhadap usaha yang tidak menang untuk mendapatkan kolaborator atau investor," ucap Saniy Amalia selaku Ketua Yayasan Pratisara Bumi Lestari yang mengomandoi program INKURI.***

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah