Sekda Suyasa juga berharap perusahaan-perusahaan besar agar bisa menunjukan realisasi TJSL nya dan bekerjasama dengan Pemda untuk menentukan sasarannya.
Sasaran tersebut baik itu lokasi, target, jumlah, dan yang melakukan kegiatan tetap perusahaan yang bersangkutan sehingga Pemda hanya memfasilitasinya.
Ia mengatakan, jika makin banyak TJSL dijalankan oleh perusahaan dan berkoordinasi ke Pemda, maka akan banyak menstimulus pembangunan, bantuannya tepat sasaran serta membantu memberi kontribusi kepada hal-hal yang tidak dibiayai oleh Pemda.
Baca Juga: Kasus Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar Bertambah 44 Orang
Hal tersebut dinilai sebagai bentuk sinergi yang baik dan saling menguatkan.
Secara teknis, penanaman bibit mangrove dilakukan pada bidang tanah seluas 5 hektar dengan jarak tanam 1x1 meter, dengan rancangan penanaman pola berbaris dan bergerombol.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Gede Melandrat berharap penanaman bibit tersebut nantinya dapat menjadi destinasi taman mangrove.
Pihaknya juga akan melakukan restorasi sumber mangrove yang dulu ada, kemudian akan dibangkitkan kembali.
Disisi lain, Isna Fitri seorang guru yang mengajar di SD 2 Patas menyambut baik kegiatan tersebut sebab menjaga ekosistem lingkungan adalah tanggung jawab bersama demi keberlangsungan hidup.
Pihaknya juga akan menyebarkan kegiatan positif tersebut ke anak didiknya di sekolah agar memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan sejak dini.***