Pemprov Bali Dukung IPAI untuk Tingkatkan Wisata Medis

- 24 Juli 2022, 11:25 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom /Ni Putu Putri Muliantari/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meminta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Penata Anastesi Indonesia (IPAI) untuk meningkatkan kompetensi dan memantapkan program untuk menyambut pariwisata medis di Bali.

Pemprov Bali dikatakan memberikan apresiasi terhadap kinerja penata anastesi di Bali dalam mendukung visi pemerintah Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru.

Pemprov Bali juga berharap IPAI dapat meningkatkan kerja sama dengan pemerintah khususnya dalam menyambut pariwisata medis di Provinsi Bali.

Baca Juga: Presiden Jokowi Himbau Aparat Penegak Hukum Awasi Anggaran Covid-19

Hal tersebut dikatakan oleh, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M. Kes, pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Rakernas IPAI 2022 ini berlokasi di Denpasar, Bali dan dilaksanakan pada 22-24 Juli 2022, serta dihadiri oleh 1700 orang Penata Anastesi dari 37 Provinsi di Indonesia.

Kadinkes Provinsi Bali ini menilai, program pariwisata medis yang sedang digencarkan oleh pemerintah harus ditopang dengan tenaga kesehatan yang berkompeten dan berdaya saing.

Baca Juga: Kepala Divisi Humas Polri Minta Pengacara Keluarga Brigadir J Tidak Buat Spekulasi Sendiri

Karena eksistensi dari tenaga kesehatan yang bermutu adalah salah satu upaya penting dalam meningkatan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.

I Nyoman Gede Anom juga menyampaikan harapannya, semoga kerja sama yang dilakukan Dinas Kesehatan dengan organisasi profesi ini dapat membantu dan membina profesi dalam peningkatan mutu SDM di bidangnya masing-masing.

"Di samping itu, kecenderungan masyarakat pada tuntutan kualitas pelayanan kesehatan yang memuaskan membawa konsekuensi bahwa setiap komponen pelayanan kesehatan termasuk sumber daya manusianya harus memiliki keunggulan, kompetitif, sehingga mampu bermain dalam persaingan global yang semakin ketat," kata Kadinkes Provinsi Bali ini dikutip dari laman Antaranews.

Baca Juga: Made Mangku Pastika Sambangi Simantri 742 Gianyar, Petani Butuh Subsidi Mesin

Untuk itu, menyiapkan pengembangan karir tenaga penataan anastesi di masa depan terutama pelayanan medis pada beberapa rumah sakit di Bali merupakan suatu keharusan.

I Nyoman Gede Anom mengatakan, kegiatan Rakernas IPAI ini merupakan bagian dari peningkatan kompetensi dan pemahaman dalam melaksanakan peran dan fungsi petugas penataan anastesi dalam menyukseskan program-program kesehatan.

Serta hal tersebut juga untuk mendukung terwujudnya visi pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Baca Juga: Kapolres Tabanan Hadiri Vicon Proses Penanganan PMK oleh Luhut Binsar Pandjaitan

Sampai saat ini, pemerintah pusat terus mendorong pembangunan pariwisata medis bertaraf internasional di Bali.

Diketahui mereka telah membangun sejumlah rumah sakit, diantaranya Rumah Sakit Internasional Bali yang bekerja sama dengan Mayo Clinic bertempat di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur.

Lalu ada pembangunan unit khusus estetik di RSUP Sanglah, Denpasar.

Serta ada pengembangan bioteknologi di Universitas Udayana Bali.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Gelar Upacara Jana Kerthi Peringati Tumpek Krulut sebagai Hari Kasih Sayang  

Di samping itu, ada sebanyak 17 rumah sakit di Bali yang siap memfasilitasi layanan wisata medis di bawah otoritas pariwisata Bali atau Bali Tourism Board (BTB) melalui wadah Bali Medical Tourism Association (BMTA).***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah