Program ini telah digencarkan PLN sejak Maret 2022 lalu melalui sosialisasi dan berbagai pendekatan di 10 desa di Denpasar.
Baca Juga: Cara Cepat PLN Lakukan Transisi Energi Fosil Menuju Energi Bersih: Kolaborasi Bersama
Desa-desa tersebut adalah Desa Renon, Desa Panjer, Desa Sesetan, Desa Pedungan, Desa Pemogan, Desa Serangan, Desa Sidakarya, Desa Sanur Kauh, Desa Sanur, dan Desa Sanur Kaja.
I Wayan Udayana menjelaskan bahwa seluruh pelanggan yang terlibat dalam program konversi ke kompor induksi ini akan menerima kompor beserta alat masaknya.
Pihaknya juga memastikan agar masyarakat tak perlu khawatir dengan biaya listriknya karena pemerintah memberikan subsidi berbentuk daya.
Baca Juga: Polda Jawa Timur Berhasil Tangkap 8 Orang Diduga Joki UTBK SBMPTN, Pendapatan Sampai Rp6 Miliar
"Sebelumnya saya pakai gas melon, sebulan bayar Rp40 ribu untuk masak nasi, goreng ikan, masak air, sekarang sudah tidak perlu beli gas melon, cukup bayar listrik sekali sudah bisa nyalakan tv, lampu, dengar radio, bisa masak," kata Candri salah satu peserta KPM, yang dilansir dari laman Antaranews.
Ia juga mengaku para tetangga kerap datang untuk melihatnya menggunakan kompor yang dinilai praktis tersebut.
Dengan adanya respon positif ini, pihak PLN berharap melalui program konversi kompor induksi, pengguna yang terlebih dahulu memanfaatkan kompor induksi dapat mengedukasi masyarakat lain untuk mengetahui kelebihan produk ini.***