Desa Adat Intaran Gelar Aksi: Menolak Kriminal LNG di Mangrove Sanur

- 14 Juli 2022, 17:18 WIB
Warga Desa Intaran Sanur bersama KEKAL Bali, FRONTIER Bali, dan WALHI Bali menggelar aksi terkait pembangunan LNG di kawasan mangrove pada Kamis, 14 Juli 2022 di depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar.
Warga Desa Intaran Sanur bersama KEKAL Bali, FRONTIER Bali, dan WALHI Bali menggelar aksi terkait pembangunan LNG di kawasan mangrove pada Kamis, 14 Juli 2022 di depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar. /Ringtimes Bali/Ni Made Ari Rismaya Dewi

RINGTIMES BALI - Warga Desa Intaran Sanur bersama KEKAL Bali, FRONTIER Bali, dan WALHI Bali menggelar aksi terkait pembangunan LNG di kawasan mangrove pada Kamis, 14 Juli 2022 di depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar.

"Kami bersepakat menolak kriminal LNG di mangrove Sanur," seru Kepala Desa Sanur dalam orasinya.

Pihaknya menyatakan akan terus memperjuangkan aksi ini sampai ada keputusan dari Gubernur Bali untuk memindahkan pembangunan LNG dari hutan mangrove.

Baca Juga: Fly Board Murah di Tanjung Benoa, Rp350 Ribu Bisa Terbang Seperti Iron Man di Atas Laut Bali

Sebelumnya Gubernur Bali telah mengarahkan pembangunan Terminal LNG tidak dilakukan di kawasan mangrove.

Namun terjadi kesimpangsiuran informasi dan belum ada pencabutan perizinan pemanfaatan hutan mangrove untuk Terminal LNG.

Oleh karenanya peserta aksi memberikan pernyataan untuk mencabut perizinan dan pembangunan Terminal LNG di kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai.

Baca Juga: Wakil Gubernur Bali Dipilih Sebagai Narasumber Acara Sosialisasi Moderasi Beragama di Jawa Timur

Kedua yaitu meminta untuk menghentikan revisi Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali yang melegalisasikan pembangunan Terminal LNG.

"Kami meminta untuk menghentikan perizinan yang terkait dengan Terminal LNG," kata Bendesa Adat Intaran Sanur.

Halaman:

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x