RINGTIMES BALI – Pemasangan baliho yang berisi penolakan terhadap proyek Terminal LNG (Liquefied Natural Gas) pada hari Selasa di Denpasar dilakukan oleh masyarakat Banjar Bet, Desa Adat Intaran.
I Made Suda selaku Kelian Adat Banjar Bet mengatakan bahwa pemasangan baliho dilakukan di tujuh tempat yang ada di pesisir Desa Adat Intaran.
Kegiatan tersebut secara serentak dilakukan dalam rangka menolak proyek Terminal LNG yang direncanakan akan dibuat di kawasan mangrove Muntig Siokan.
Dilansir dari Antara Bali, sebelumnya masyarakat sudah memasang total lima baliho di beberapa sudut jalan di Desa Adat Intaran.
Baca Juga: DPRD Bali Masih Kaji Lokasi Proyek Terminal LNG: Protes Masyarakat Tentu Kami Dengarkan
Untuk saat ini pemasangan baliho kembali dilakukan di Banjar Sindhu Kaja, Sindhu Klod, Batu Jimbar, Semawang, Bet Ngandang, Blanjong, dan Tanjung.
Kelian Adat Banjar Bet mengatakan masyarakat di daerahnya akan tetap berkomitmen menolak proyek pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove Muntig Siokan.
Masyarakat menganggap bahwa proyek tersebut berpotensi akan merusak terumbu karang dan biota laut yang ada di sana.
Selain itu, sebagian besar masyarakat Banjar Bet bekerja di pesisir pantai sebagai pedagang, nelayan dan pekerja sektor pariwisata.