Makna Upacara Pangrupukan dan Ogoh-Ogoh Menjelang Hari Raya Nyepi

- 2 Maret 2022, 19:33 WIB
Berikut adalah makna Upacara Pangrupukan dan Ogoh-Ogoh menjelang Hari Raya Nyepi.
Berikut adalah makna Upacara Pangrupukan dan Ogoh-Ogoh menjelang Hari Raya Nyepi. /Instagram.com/@ogohogohbali

Pelaksanaan upacara ini pada umumnya dilakukan di perempatan atau pertigaan jalan, karena tempat itu dipandang keramat dan tempat tinggal Bhuta Kala.

Waktu upacaranya dilakukan pada peralihan dari pagi hari ke siang hari, atau pada waktu sore hari ke malam hari. Karena, menurut kepercayaan umat Hindu, pada saat itu Bhuta Kala berkeliaran.

Baca Juga: Genki Sushi Kini Hadir di Bali Sebagai Restoran Pertamanya Cabang ke-32, Beri Experience Menarik

Sedangkan ditingkat rumah tangga, Caru itu dipersembahkan pada saat peralihan dari sore ke malam hari di halaman sanggah atau pemerajan bisa juga disebut tempat suci keluarga. Kemudian, mempersembahkan segehan agung atau pecaruan dan nasi sasah sebanyak 108 tanding di depan pintu rumah. Selesai itu anggota keluarga mebyakala, yaitu upacara pembersihan diri atau bhuana alit dari gangguan Bhuta Kala.

Selanjutnya dilakukan Pangrupukan yang bertujuan mengusir para Bhuta Kala dari pekarangan rumah. Alat perlengkapan yang digunakan adalah obor, kentungan, dan perlengkapan lainnya.

Cara Pangrupukan adalah obor dinyalakan dan kentungan dipukul-pukul sambil mengelilingi halaman rumah dan berputar ke kiri sebanyak lima kali ke arah mata angin, yang berarti menuju ke bawah, mengingat derajat Bhuta Kala itu lebih rendah dari manusia.

Baca Juga: Pemkab Tabanan Ajak Masyarakat Optimalkan Nyepi untuk Momentum Perenungan Diri

Ditingkat desa, Upacara Pangrupukan disertai dengan ogoh-ogoh yang diiringi bunyi-bunyian seperti gong baleganjur, kentungan, dan lain-lain.

Secara simbolis ogoh-ogoh merupakan sebuah manifestasi dari Bhuta Kala yang biasanya berwujud raksasa, dengan mata melotot, dan mulut menganga.

Nah itulah sekilas makna Upacara Pangrupukan dan ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi.***

Halaman:

Editor: Shofia Faridatuz Zahra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah