RINGTIMES BALI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyampaikan bahwa perbaikan Art Center tidak hanya untuk kepentingan pelaksanaan pengundian grup Piala Dunia U20.
Menurut Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Arta Ardhana Sukawati, perbaikan Art Center bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya.
Pria yang akrab disapa Cok Ace itu menjelaskan bahwa Art Center ada sejak lama dan sudah digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
Oleh karena itu, menurutnya, perbaikan Art Center tidak bergantung pada jadi atau batalnya kegiatan pengundian grup Piala Dunia U20.
Baca Juga: BRIN Sebut Sektor Pertanian Indonesia Butuh Inovasi Teknologi Untuk Maju
“Itu (Art Center) memang kita punya dan Astungkara kita ada kesempatan perbaiki dan tentu kedepannya akan kita gunakan,” kata Wagub Bali Cok Ace dilansir dari Antara.
Sementara itu, Cok Ace mengatakan terkait adanya penolakan dari Pemprov Bali terhadap tim asal Israel di Piala Dunia U20 yang dicanangkan dilaksanakan di Indonesia, sudah melalui beberapa pertimbangan yang matang.
Perihal itu, dua menilai akan ada dampak dari keputusan pemerintah daerah (pemda), yang bisa menjangkau sisi ekonomi pariwisata. Padahal sebelumnya dari sisi ini diharapkan akan ada peningkatan okupansi hotel, mengingat akan banyak penonton yang datang untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia U20.
"Namun demikian, sekali lagi ada hal-hal yang memang kita harus terima bersama, tidak ada satu kebijakan yang 100 persen memberikan keuntungan, tentu ada pertimbangan tertentu," ujarnya.
Baca Juga: Menparekraf Minta Generasi Muda Indonesia Ikut Kembangkan Ekonomi Kreatif
Sementara itu, perkembangan perbaikan Art Center ini disampaikan langsung oleh Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Bali, Wayan Ria Ariska.
Wayan Ria Ariska mengatakan bahwa perbaikan yang dilakukan pada sejumlah titik Art Center sudah mulai dilakukan sejak Februari 2023 dengan target rampungnya pada Maret 2023. Hal ini lantaran pengundian grup Piala Dunia U20 akan berlangsung pada 31 Maret mendatang.
Sekira Rp7 miliar digunakan dalam perbaikan tersebut dan dananya bersumber dari APBD Provinsi Bali, sementara pengerjaannya diserahkan kepada Dinas PUPR Provinsi Bali yang nanti akan kembali dikelola UPTD Taman Budaya.
Penataan yang dilakukan tak hanya pada bagian dalam dan luar gedung, melainkan penataan karpet, kursi, hingga lampu serta pengadaan sertifikat layak fungsi, sehingga lokasi tersebut aman untuk digunakan.***