Ribuan Krama Adat Banjarangkan Berjalan Kaki 10 KM dalam Upacara Melasti

20 Maret 2023, 16:08 WIB
Ribuan warga melaksanakan upacara Melasti dengan berjalan kaki 5 km dari Kecamatan Banjarangkan, Klungkung menuju Pantai Tegal Besar. /Ringtimes Bali/I Gede Sarjana

RINGTIMES BALI - Pelaksanaan rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1945 yang diawali dengan upacara Melasti di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung pada Senin, 20 Maret 2023 tampak padat dipenuhi masyarakat sejak pagi hari.

Krama Desa Adat Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, melaksanakan Melasti Mamargi (berjalan kaki) menuju Pantai Tegal Besar.

Adapun jarak tempuh menuju Pantai Tegal Besar dari Desa Banjarangkan sekitar 5 KM, maka apabila ditempuh Pulang Pergi (PP) warga diperkirakan harus berjalan kaki dengan jarak 10 KM.

Bendesa Adat Banjarangkan, Ngakan Nyoman Muliawan menuturkan prosesi Melasti dengan jalan kaki ini sudah dilaksanakan sejak dulu dan menjadi tradisi.

Baca Juga: Lirik Lagu Saat Semua Semakin Cepat, Bali Berani Berhenti, Lagu Navicula Tentang Hari Nyepi

Diketahui, rangkaian upacara Melasti di Kecamatan Banjarangkan dimulai pukul 07.00 Wita.

Adapun proses (tahapan) Melasti diawali nedunang pralingga (menurunkan benda suci stana) Ida Batara dari Pura Bale Agung, Puseh Sari.

Selanjutnya semua benda suci dan perlengkapan upacara yang terkumpul dari pura-pura desa kapundut (dijunjung) menuju Pantai Tegal Besar oleh Krama.

Masing-masing pelawatan (sasuhunan berupa jempana/joli, barong/rangda/pratima) katedunang menuju Pantai Tegal Besar sebagai pusat upacara.

Baca Juga: Marak Penawaran Paket Wisata Nyepi di Bali, Dispar Minta Tak Gunakan Istilah Agama

"Seluruh pelawatan dan krama desa melanjutkan rentetan upacaranya diiringi dengan gamelan baleganjur," ujar Ngakan Nyoman Muliawan, Senin 20 Maret 2023.

Lebih lanjut, dijelaskannya, pelaksanaan upacara Melasti ini dipuput (dipimpin dalam persembahyangan umat Hindu) oleh Ida Pedanda Gede Putra Manuaba dari Griya Gede Tusan.

Upacara ini diikuti oleh empat Banjar dengan jumlah tiga pelawatan Ida yakni, Barong Landung di Pura Desa, Barung Bangkung di Pura Puseh Sari, dan Barong Ket di Pura Dalem Setra.

Untuk diketahui, barong merupakan benda suci yang diyakini sebagai wujud kebesaran Tuhan dalam menjaga umat-Nya.

Baca Juga: Dishub Denpasar Siapakan 70 Petugas Untuk Padamkan Lampu Jalan Jelang Nyepi

"Berawal dari upakara di Segara, dilanjutkan ngaturang mendak menuju Catus Pata Banjarangkan dan mewali ke Pura Bale Agung, Puseh Sari Banjarangkan," ujar pria asal Banjar Paguatan itu.

Ngakan Muliawan juga menambahkan, secara umum Melasti adalah sebuah upacara yang dilakukan untuk menyucikan diri sebelum masuk Hari Raya Nyepi.

Upacara Melasti oleh umat Hindu dilakukan di Tirta Amerta atau sumber air seperti, pinggir laut dan danau yang secara filosofi dapat menyucikan atau membersihkan serta memberi air kehidupan.

"Selain sebagai menyucikan semuanya, juga sebagai mohon ketentraman dan kerahayuan untuk semua kramanya agar bisa menjalankan tapa berata penyepian," imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Nyepi, Ribuan Umat Hindu di Bali Padati Pantai Padang Galak Denpasar untuk Upacara Melasti

Sementara itu, salah satu warga yang ditemui bernama Pak Made menyampaikan, upacara Melasti tahun ini begitu ramai, mengingat tahun lalu masih dalam masa pandemi Covid-19 maka kegiatan keramaian pun dibatasi.

"Antusias Krama dalam mengikuti rangkaian Melasti penuh khidmat dan semoga Tuhan Sang Pencipta selalu memberi karunia-Nya kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya," ungkap Pak Made.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Tags

Terkini

Terpopuler