Kuliner Unik Khas Bali, Lawar Gurita, Rasanya menjadi Istimewa di Tangan Putu Agus

24 Februari 2023, 22:33 WIB
Ilustrasi lawar gurita makanan khas Bali /Instagram/@michelealex/

RINGTIMES BALI - Makanan kuliner khas Bali yang bernama lawar gurita rasanya sangat istimewa dan mampu membuat ketagihan bagi yang mencicipinya.

Lawar gurita sebagai makanan khas Bali yang mempunyai rasa istimewa ini susah ditemukan ditempat lain karena hanya ada di Denpasar, Bali.

Bahan-bahan makanan yang ada di lawar gurita makanan kuliner khas Bali ini terbuat dari campuran olahan daging dengan sayuran dan bumbu khas Bali tentunya.

Makanan kuliner khas Bali, lawar ini biasa dipakai sebagai makanan yang disajikan dalam acara upacara adat dan keagamaan di Bali.

Baca Juga: Hari Baik Melantik Petugas, Cocok untuk Pekerjaan Api, Hitungan Kalender Bali, Jum'at 24 Februari 2023

Dilansir dari Antara news pada masanya jaman dulu, lawar ini terkenal sebagai simbol persatuan atau pemersatu masakan penduduk Bali.

Selama kebudayaan Bali masih melekat erat pada masyarakat Bali, hidangan lawar ini akan selalu hadir dalam diri mereka.

Pada masa dulu makanan lawar ini hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan atas saja tapi dengan berjalannya waktu sekarang semua kalangan masyarakat bisa mencicipi makan lawar tersebut.

Dari penampakannya lawar ini mempunyai kemiripan dengan makanan khas pulau Jawa yang bernama urap, karena ada parutan kelapanya, bumbu dan sayuran.

Yang membedakan makanan pada lawar ini dengan yang lainya adalah adanya daging dan darah hewan.

Baca Juga: Berdayakan Kearifan Lokal, Komisi X DPR RI Dukung Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali

Seperti biasa bumbu dari makanan ini sama dengan makana pada umumnya yaitu perpaduan rempah-rempah seperti bawang merah, putih, kemiri, jahe, ketumbar, lengkuas, kelapa, serta terasi.

Mengikuti perkembangan jaman makanan lawar ini sekarang lebih banyak menggunakan daging sapi, daging ayam, teri atau buah nangka, lain halnya jaman dulu masih identik dengan daging babi.

Saat ini makanan kuliner khas Bali lawar sudah dijajakan di warung-warung kota Denpasar, Bali, dan masyarakat umum bisa menikmatinya.

Ditangan Putu Agus makanan lawar ini menjadi suatu peluang usaha kuliner yang unik dan bisa dijadikan usaha kuliner, dengan menggunakan daging gurita, makanan ini kembali terkenal dengan nama Lawar Gurita.

"Kita harus punya keberanian buat berinovasi, supaya pelanggan tertarik dengan makanan kita. Dulu, awalnya saya kan buka dagangan soto sapi, tapi cuman berjalan satu tahun. Lalu saya coba jualan lawar gurita, tempatnya di sini, ini kan awalnya garasi tapi sekarang jadi warung," kata Putih Agus, pemilik rumah makan Lawar Mang Etonk yang terletak di pusat Kota Denpasar dikutip dari Antara news. 

Baca Juga: Lasqi Provisi Bali Resmi Dilantik untuk Periode 2023-2028

Lawar gurita karya Putu Agus ini pernah memenangi penghargaan dari Denpasar Festival selama dua tahun berturut-turut.

Alhasil setelah banyak respon bagus dari para pelanggannya, akhirnya menu lawar gurita Putu Agus menjadi terkenal di Denpasar, Bali.

Dijelaskan Putu Agus, bahwa bukan hanya dari lokal saja yang menikmati makanan lawar gurita tersebut dari luar Bali pun ada bahkan warga Asing pun menyukainya.

"Mereka tahu tempat ini biasanya dari google, ada yang beli dari luar Bali, biasanya dari Surabaya sama Jakarta, yang dari Jepang juga ada, mereka kesini kan pada liburan jadi mungkin sekalian mampir," tutur Putih Agus.

Berkat kreatifitasnya sekarang masyarakat Bali, bisa menikmati makanan lawar gurita dengan berbagai varian rasa.

Baca Juga: Pemkab Klungkung Terima Bantuan Dana Rumah Deret Bagi KK Miskin dari Pusat

Ada trik khusus dalam membuat lawar gurita ini proses pemasakan guritanya perlu diperhatikan, gurita yang direbus menggunakan air panas dan tidak boleh lebih dari dua jam, supaya daging guritanya tidak alot.

"Biasanya kita rebus guritanya sampai kisut (mengkerut) dan jadi mengecil, baru kita angkat buat diolah dan dikasih bumbu," katanya

Uniknya, Putu Agus tidak menggunakan darah mentah, melainkan lebih menonjol kan rempah-rempah, alasannya biar lawar gurita ini bisa dikonsumsi oleh semua orang.

Omzet yang didapat oleh Putu Agus bisa mencapai Rp. 6 juta sampai 7 juta per hari, namun dalam satu Minggu saat ini Putu Agus cuma bikin satu kali, ini karena dampak Covid-19.

Putu Agus menjelaskan saat adanya Covid-19, omzet yang didapatkan dari penjualan olahan lawar gurita tersebut menjadi turun drastis menjadi Rp 500 ribu per minggunya dan hanya menghabiskan sekitar 100 kilogram gurita setiap minggunya. 

Baca Juga: Truk Ngebut Tabrak Dua Motor Supra saat Lampu Merah, Sempat Oleng Hingga Masuk ke Dalam Got

"Kalau ada pelanggan yang ingin pesan gurita tetap saya buatkan, tapi saat pelanggan itu pesan. Kalo enggak pesan ya kita cuma bikin satu kali lawar gurita dalam satu minggu biar logo saya itu tidak hilang, soalnya gurita yang membesarkan nama saya," ungkap Putu Agus.

"Harapan saya kedepan, saya harus bangkit lagi biar nama gurita saya terkenal kembali. Ini kan sudah 11 tahun saya jualan, ciri khasnya kan gurita," pungkasnya.

Penuh harapan untuk bisa lebih maju dan bangkit kembali kedepannya, karena nama Lawar Gurita telah membuat namanya menjadi terkenal saat ini.*** 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler