Korea Utara Luncurkan Rudal Hwasong 17, Korsel dan Jepang Panik

22 Februari 2023, 08:30 WIB
Rudal Hwasong-17 Diluncurkan ke Perbatasan Korsel - Jepang. /Ringtimes Bali/Abdul Munim/AP Photo / Ahn Young-Joon

 

RINGTIMES BALI - Korea Utara (Korut) sudah meluncurkan rudal terbesar, Hwasong-17. Rudal itu meluncur dan lepas di dekat perbatasan Korea Selatan (Korsel) dan sebagian lain di perairan Hokkaido, Jepang.

Korut rutin meluncurkan pengembangan rudal jarak jauh, disamping membangkitkan nuklir yang dulu sempat dipangkas separuh kapasitas.

2022 saja, sudah 300 kali peluncuran rudal ke arah Korsel dan Jepang. Walau tidak jatuh ke permukiman padat, melainkan jatuh ke laut di perbatasan Korsel dan Jepang, kedua negara ini menurunkan pasukan khusus untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 22 Februari 2023, keseriusan Korut untuk meningkatkan pertahanan negaranya, lebih karena 1 faktor: kegagalan diplomasi Amerika Serikat (AS) dan Korsel.

Baca Juga: Sebuah Mobil BMW Tercebur ke Kali Bintaro Akibat Gagal Drifting

Mantan Presiden AS, Trump sudah mencapai titik akhir usahanya untuk pertemuan tatap muka, dan Moon Jae-in (Mantan Presiden Korsel) menyediakan kemudahan serta keramahan lewat dialog perbatasan DMZ.

Kegagalan ini menyebabkan Korut mengerahkan seluruh sumber daya manusia, untuk meningkatkan pendapatan negara.

Pendapatan negara dalam artian untuk memproduksi persenjataan secara mandiri. Meningkatkan 100 persen kapasitas nuklir, dan pengembangan uji coba rudal jarak menengah dan jarak jauh, dan alat lainnya.

Cara cerdas yang diterapkan Korut adalah menyiapkan ahli IT terbaik dari lulusan kampus ternama di Korut. Deskripsi khusus untuk menguasai Cripto, dan sistem keuangan bank asing. 

Baca Juga: 6 Korban Pesawat Kepolisian Berhasil Dievakuasi dari Lokasi Kecelakaan di Jambi

Semua dana yang dikumpulkan di dunia internet, menyebabkan melonjaknya produksi massal persenjataan Korut. Peremajaan, process upgrade, inovasi, dan program besar persenjataan dijalankan.

2023, Korut bahkan mengirim persenjataan terbaru ke Rusia. Bantuan senjata baru ini cukup membantu Rusia, yang sudah menderita kekalahan di banyak kota besar Ukraina. 

Kemandirian produksi massal persenjataan nasional, ini diprioritaskan Kim Jong Un. Kim tidak ingin Korut diserang duluan. Korut yang bertahan dan serang duluan.

Korut sering uji coba rudal ke perbatasan Korsel, dan Jepang, tidak lain dan tidak bukan adalah intensitas latihan gabungan AS dengan Korsel dan Jepang.

Baca Juga: Taiwan Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan dengan Amerika Serikat, Siap Hadapi Serangan China

Cakupan wilayah latihan gabungan militer yang meluas, dan dengan tambahan bantuan anggaran persenjataan  AS ke Korsel dan Jepang, Kim khawatir negaranya jadi sasaran empuk dan habis seketika ketika diserang.

Kim berusaha untuk menyaingi, bahkan melebihi kemampuan persenjataan militernya, dengan usaha dan cara sendiri. Sanksi luar negeri yang menumpuk, menyebabkan Korut tersisihkan dari akses senjata luar negeri. 

Anggaran dan bantuan terlampau sulit dari luar. Kim menyerahkan ahli IT di berbagai divisi pemerintah. Dengan deskripsi untuk mencari, menguasai, menyimpan Cripto dan mata uang asing lainnya. 

Jangka pendek, Korut meraih pendanaan baru, produksi dan upgrade persenjataan. Termasuk rudal dan nuklir.

Baca Juga: Hotman Paris Heran Sebagian Jaksa Kasus Teddy Minahasa Diganti

Jangka panjang, Korut sudah memiliki hampir 98 persen kebutuhan persenjataan negara. Siap menghadapi Korsel - Jepang - AS secara bersamaan.

Kim menilai, upgrade senjata, bila tidak ada uji coba, hasil meragukan. Uji coba rudal ini wujud dari kewaspadaan Korut bila serangan mendadak terjadi.

Kim ingin semua ahli-ahli di Korut, berusaha lebih untuk upgrade persenjataan ke level tinggi, dan sebagian ahli lain diajak diskusi untuk antisipasi penerapan skenario perang terbuka.

Korsel, Jepang, AS, tetap solid dan bersikap giat dalam frekuensi latihan gabungan militer. Kewaspadaan untuk resiko terburuk perang terbuka tetap diprioritaskan. 

Mengingat Korut misterius, dan diam-diam meluncurkan rudal jangka menengah dan rudal jangka jauh. Hal ini, AS setuju latihan militer dengan Korsel, Jepang.

Baca Juga: Biden Ketemu Zelensky di Ukraina dan Putin Pidato Kenegaraan di Majelis Rakyat Rusia

AS ingin, Korsel dan Jepang tetap kokoh dan solid, saling berjuang untuk menghadapi serangan dari Korut. 

Bantuan persenjataan dan anggaran sudah disiapkan oleh AS kepada Korsel dan Jepang, diharapkan kedepan inovasi dan kesiapan lebih baik dibanding tahun sebelumnya.*** 

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Tags

Terkini

Terpopuler