291 Kasus DBD Ditemukan Selama Bulan Januari, Pemkot Denpasar Terapkan Program Wolbachia

7 Februari 2023, 14:21 WIB
IIlustrasi penderita DBD atau demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. /Pexels /

RINGTIMES BALI - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar akan menerapkan inovasi wolbachia dalam penanganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bisa berbahaya untuk masyarakat.

Sebelumnya, Pemkot Denpasar telah melakukan upaya penanganan DBD dengan pembinaan kader juru pemantau jentik (jumantik), fogging fokus, hingga larvasidasi, kendati demikian, kasus DBD di Denpasar masih mengalami lonjakan di bulan Januari.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai ungkap sebanyak 291 kasus DBD ditemukan di Denpasar selama bulan Januari di masyarakat dan siklus berulang.

Sosialisasi Program Wolbachia di Denpasar

Ilustrasi nyamuk aedes aegepty. PIXABAY/Mikadago

"Kasus DBD di Denpasar ini siklusnya berulang. Dari Januari sampai sekarang sudah 200-an kasus," ujarnnya pada Senin, 6 Februari 2023 saat ditemui oleh wartawan Ringtimes Bali.

Oleh karenanya, Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng dijadikan sebagai pilot project inovasi wolbachia di Bali yang tengah disosialisasikan kepada seluruh Kepala Desa, Lurah, dan Kepala Puskesmas se-Kota Denpasar.

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Kapal Rute Lombok - Banyuwangi Terbaru 8-12 Februari 2023

"Dinas Kesehatan juga tengah menyusun jadwal sosialisasi ketika ada kegiatan-kegiatan tertentu di desa, kelurahan, hingga banjar agar bisa diselipkan sosialisasi tentang program wolbachia. Sehingga betul-betul bisa dipahami oleh masyarakat dan mereka bisa juga mendukung program ini," jelasnya.

Wolbachia merupakan salah satu bakteri alami yang hidup atau terdapat pada hampir 60 persen jenis serangga, seperti kupu-kupu, lalat buah, capung, kumbang, dan sebagian nyamuk yang menggigit manusia.

Selanjutnya, bakteri ini diambil dari serangga dan dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti.

Nyamuk yang telah mengandung wolbachia akan disebar dan berkembang biak secara alami, sekaligus menghambat virus Dengue yang menyebabkan DBD.

"Kami harapkan dalam tiga sampai lima tahun ini bisa segera terlihat hasilnya. Sehingga kita harapkan dengan adanya program wolbachia yang digagas oleh World Mosquito Program (WMP) ini mampu menekan kasus DBD," kata Dewa Rai.

Lebih lanjut, teknologi inovasi wolbachia sudah dilakukan di lakukan di beberapa negara, termasuk Indonesia dan inovasi ini telah diterapkan di Klaten, Yogyakarta dan terbukti menurunkan kasus DBD hingga 77 persen.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler