Sungai Watch Pasang Trash Barrier di Sungai Petitenget, Cegah Pencemaran Limbah ke Laut

16 November 2022, 14:50 WIB
Sungai Watch pasang trash barrier di sungai Petitenget, cegah pencemaran limbah ke laut. /Ni Made Ari Rismaya Dewi/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI - Organisasi peduli lingkungan, Sungai Watch, bersama dengan perusahaan MAMAKA by Ovolo melakukan pemasangan trash barrier atau pengahalang sampah pada Rabu, 16 November 2022.

Pemasangan barrier ini dilakukan di Sungai Petitenget, Kelurahan Seminyak, Kuta, Badung.

Co-Founder Sungai Watch Gary Bencheghib ungkap pemasangan trash barrier dilakukan karena volume sampah plastik yang semakin meningkat di kawasan Pantai Kuta maupun Pantai Jimbaran.

Baca Juga: Bjorka Bocorkan 3,2 Milyar Data Pengguna Peduli Lindungi

Terlebih kawasan Petitenget memiliki banyak penduduk yang mengakibatkan peningkatan produksi limbah atau sampah.

"Berarti kita harus jaga dari hulu atau dari sungai-sungainya. (Oleh karenanya) hari ini kita pasang satu jaring dengan MAMAKA by Ovolo untuk menjaga sungai di hulu," ujarnya.

Kegiatan ini sejalan dengan visi peduli lingkungan Ovolo Hotels untuk berkontribusi dalam mengurangi polusi, serta menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang baik bagi penduduk maupun pengunjung.

Baca Juga: Rumah Terduga Teroris di Lampung Digeledah Densus 88

Dalam kesempatan ini, CEO Ovolo Hotels Dave Baswal menyampaikan antusiasmenya untuk bekerja sama dengan Sungai Watch.

"Kami sangat senang bisa bekerja sama dan berpartisipasi dalam menjaga laut serta membantu mengurangi limbah, di mana kita juga sebagai pemilik properti," ungkapnya.

Aktivitas ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Bali. Sebelumnya, ia telah melakukan kegiatan serupa di Australia dan Hongkong.

Baca Juga: Eks Presiden ACT Tak Didakwa Pencucian Uang, Jaksa Ungkap Alasannya

Melalui kegiatan ini, ia berkomitmen untuk terus melanjutkan partisipasi peduli lingkungan. Utamanya dalam upaya mengurangi sampah.

"Kami ingin melakukan lebih. Ini yang pertama dan kita akan melakukan langkah selanjutnya dengan fokus pada mengurangi sampah," tegasnya.

Kegiatan pemasangan trash barrier dilanjutkan dengan upacara secara spiritual melalui banten pejati.

Baca Juga: Jamuan Indonesia untuk Tamu G20, Bamboo Dome Kokoh Kenalkan Adat Budaya

"Secara riilnya kita sudah dapat permisi dari kepala desa, kepala lurah, dan kepala lingkungan. Kita di Bali percaya secara 'niskala' melalui banten pejati dan kami lakukan supaya dapat support dari alam," kata De Bagi selaku pemangku dalam kegiatan ini.

Lebih lanjut, Sungai Watch telah memasang sebanyak 180 trash barrier hingga saat ini yang tersebar di wilayah Denpasar, Gianyar, Tabanan, dan Badung.

Trash barrier tersebut dapat menampung sekitar 3 ton sampah plastik dalam satu hari.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler