Objek Wisata Jembatan Kaca The Glass Bridge di Gianyar Segera Rampung

1 September 2022, 21:12 WIB
Objek wisata jembatan kaca di Gianyar, Bali, yang akan menghubungkan Kecamatan Sukawati dan Blahbatuh, Kamis, 1 September 2022. /ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

RINGTIMES BALI – Progress pembangunan objek wisata jembatan kaca di Gianyar saat ini telah mencapai 90 persen dan akan segera rampung, sehingga akan menjadi daya tarik wisatawan yang datang berkunjung.

“Jembatan kaca menyambungkan dua desa dinas dan dua kecamatan, yaitu Blahbatuh dan Sukawati. Kalau sekarang sudah 90 persen jadi dan saat ini sedang penataan,” kata Perbekel Desa Saba Ketut Redana dikutip dari Antara pada Kamis, 1 September 2022.

Jembatan kaca yang menghubungkan pengguna dari Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati dengan Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh ini akan menambah satu lagi daya tarik wisata di Gianyar.

Baca Juga: Segera Dibuka, Jembatan Kaca Pertama di Kabupaten Gianyar, Bali

“Menambah objek wisata di Desa Saba yang sebelumnya sudah ada waterfall, Oleh-Oleh Krisna, penangkaran penyu, penglukatan Siwa Buddha, dan Pantai Saba yang tidak kalah menariknya,” ucap Perbekel.

Jembatan yang digarap oleh PT Kaishi dari China dengan memanfaatkan lahan dari desa ini nantinya akan berukuran dengan panjang total 190 meter dan tinggi 40 meter.

Ketut Redana juga mengatakan, kekuatan dari jembatan tersebut akan diuji nantinya dengan air seberat 10 ton untuk membuktikan kekuatannya setara dengan 250 orang berlalu lalang.

Baca Juga: Pemkot Lhokseumawe Studi Tiru TOSS Klungkung, Role Model Pengolahan Sampah APKASI 2022

“Alas dan dinding jembatan dari kaca. Nanti, ketika berjalan alasnya akan muncul seperti efek retak, tapi untuk saat ini alat dan teknologinya belum terpasang,” ucapnya.

Saat objek tersebut rampung, berdasarkan kajian dari pemrakarsa, maka 60 persen dari jumlah total pegawai yang akan diambil dari warga lokal dengan pembagian 30 persen bagi Blangsinga dan 30 lainnya untuk Tegenungan.

Sementara itu, 40 persen sisanya yaitu tenaga menengah ke atas yang diambil dari negara pembuat.

Baca Juga: Viral Seorang Pria Diduga ODGJ Mengamuk dengan Membawa Sajam di Kerobokan Kelod

Ketut Redana mengatakan berdasarkan sosialisasi dari Kaishi, proyek ini akan selesai pada September 2022 atau setelah dua tahun pengerjaannya.

Jembatan kaca yang diberi nama The Glass Bridge tersebut akan diselesaikan bertahap mulai dari objek utamanya, yaitu fisik jembatannya.

Hingga saat ini masih belum dipastikan harga tiket untuk mengunjungi The Glass Bridge tersebut, namun diyakini akan membantu peningkatan PAD desa ketika wisatawan datang.

Baca Juga: Stafsus Menkominfo Sebut Migrasi TV Digital Dorong Perluasan Internet dan Ekonomi Digital di Indonesia

“Nanti, akan ada perosotan ke bawah kolam renang, ada restoran juga. Tahun 2023, Oleh-Oleh Krisna Bali akan membangun taman bunga seluas 2-3 hektare untuk spot centre, pun terdapat bunga-bunga yang dapat dijual,” ucapnya.

Adapun target dari desa yaitu pemulihan ekonomi dilihat dari masuknya wisatawan ke daerah tersebut.

Perbekel Desa Saba mengatakan dari pihak PT Kaishi menargetkan 2.000 orang per harinya.

Saat pasca pandemi kini, Desa Saba mulai bangkit kembali dengan kehadiran wisatawan domestik dan mancanegara sekitar 50 bus per hari, dimana pengunjung membayar retribusi senilai Rp20 ribu, belum termasuk wahana jembatan.

Baca Juga: Polsek Mengwi Ringkus 4 Pelaku Pencurian Sepeda Gayung, 2 Diantaranya Residivis

Ketut Redana mengatakan masyarakat mendukung adanya objek jembatan kaca ini. Melalui objek wisata jembatan ini, ekonomi kreatif akan muncul dan orang-orang dapat berjualan serta menambah penghasilan bagi keluarga.

“Kita juga sedang merancang kepada Kementerian Tenaga Kerja kalau bisa didukung untuk mengembangkan ekonomi kreatif,” ucapnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler