Program Spice Up The World di Bandara I Gusti Ngurah Rai Promosikan Bumbu Masakan Indonesia

18 Agustus 2022, 19:50 WIB
Petugas menyajikan makanan khas Indonesia kepada calon penumpang pesawat rute internasional di stan kegiatan Indonesia Spice Up The World di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Rabu, 17 Agustus 2022 /ANTARA/Naufal Fikri Yusuf

RINGTIMES BALI – Program lintas kementerian/lembaga Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang diselenggarakan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, mempromosikan produk bumbu masakan dan kuliner khas Indonesia kepada wisman.

Indonesia Spice Up The World ini akan diperkenalkan ke internasional, khususnya Bali di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, yang merupakan gerbangnya dari Indonesia untuk memperkenalkan kuliner Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani terkait program Indonesia Spice Up The World.

Baca Juga: Peringati HUT Kemerdekaan RI ke 77, Ratusan Warga Ikuti Parade Seni di Ubud, Gianyar

Kegiatan ISUTW diselenggarakan di kawasan Food Galeria Terminal Internasional Bandara Bali dengan menyasar para calon penumpang pesawat yang akan terbang meninggalkan Bali.

Pada pelaksanaan kegiatan, ada 5 menu makanan khas Indonesia, yaitu sate ayam, rendang daging, nasi goreng, soto ayam, dan gado-gado ditawarkan dan dijual kepada calon penumpang yang akan lepas landas.

Tiap pembelian makanan juga akan memperoleh paket berisikan produk bumbu aneka kuliner Indonesia.

Baca Juga: Maraknya Kasus Kejahatan di Jalanan, Polsek Kuta Utara Gencarkan Patroli di Kawasan Obyek Wisata

“Tepat sekali di terminal keberangkatan karena memang kami mengharapkan ini merupakan pengalaman terakhir mereka jadi sebelum mereka meninggalkan Indonesia kenangannya bagus,” ucap Rizki Handayani dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, ISUTW adalah salah satu bentuk kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat yang jika dapat diselenggarakan secara berkelanjutan sesuai antusiasme pembeli yang datang.

“Ini kan tidak gratis dan berbayar kalau orang ingin mencoba dan ternyata pasarnya bagus sekali,” katanya.

Baca Juga: Atlet Highline Kibarkan Bendera Merah Putih di Klingking Beach Nusa Penida

Ia berkeyakinan jika pasarannya baik, maka dapat diteruskan dan dari 5 menu makanan tersebut, pihaknya akan kembangkan lagi dengan menu lainnya.

Tidak hanya mempromosikan kuliner khas Indonesia, pelaksanaan ISUTW juga diharapkan dapat membantu pencapaian target nilai ekspor rempah dan bumbu masak Indonesia sebesar 2 miliar dollar AS serta 4 ribu restoran Indonesia di luar negeri pada 2024 mendatang.

Ia mengatakan pihaknya kini tengah mendata kembali restoran-restoran yang ada dan yang terpenting bukan 4 ribu restoran, namun cara ekspor bumbu agar meningkat.

Baca Juga: Polda Bali Ungkap Meninggalnya WNA Asal Peru yang Jadi Tahanan Narkotika

“Sebenarnya restoran itu adalah etalase dari makanan, makanan perlu bumbu, jadi ekspor bumbu ini yang kami harapkan meningkat ke depannya,” ucapnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler