RINGTIMES BALI - Pemprov Bali berikan pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) secara gratis kepada pengusaha lokal menjelang digelarnya Paradise Island Clothing Association (PICA) Festival.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh I Gusti Made Febri Iswana selaku humas PICA Fest yang menyampaikan keresahan dengan 'pencomotan' hak cipta.
Dan hal tersebut ditemui diberbagai toko online seperti shopee maupun tokopedia, bahkan di dagang-dagang pasar malam, ada desain baju yang sama dengan pemilik aslinya.
Tapi karena tidak ada HAKI, dari pihak pemilik aslinya tidak bisa mengklaim kalau itu miliknya karena tidak ada buktinya.
Baca Juga: Suasana Pica Fest 4 Agustus 2022, Terpantau Banyak Pengunjung yang Datang
“Saat akan dilaksanakannya PICA Fest ini, saya curhat tentang rekan-rekan pemilik toko baju yang desainnya di ambil dan diperjual belikan dengan harga murah kepada pemerintah,” ucap Febri.
Dalam pernyataannya dia memberikan contoh beberapa brand lokal yang desainnya diambil oleh pihak lain, kemudian diperjual belikan.
“Salah satu brand lokal yang diambil desainnya itu Mayhem. Desain bajunya ada dimana-mana seperti di shoppe bahkan di dagang pasar malam juga sering ditemui,” jelasnya.
Karena itulah, pihak Pemprov Bali dengan senang hati membantu usaha baju lokal untuk mendaftarkan HAKI secara gratis kepada pelaku usaha lokal agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
Baca Juga: Pemprov Bali Dukung Pica Fest 2022, Fasilitasi HAKI Secara Gratis
Tidak hanya itu, Febri juga mengaku bahwa jika keluhan ini disampaikan langsung kepada Pemprov Bali, setidaknya pendaftaran HAKI ini bisa dipermudah.
“Dengan menyampaikan keluhan langsung kepada pemerintah, pendaftaran HAKI yang bisa memakan setahun mungkin bisa dipercepat,” ujarnya.
Tim Ringtimes Bali juga melakukan wawancara kepada salah satu karyawan stand baju lokal Mayhem yang diketahui bernama Yogi Pinastika.
Terkait dengan bantuan pendaftaran HAKI secara gratis, ia secara jujur merasa senang dengan hal ini, karena dengan begitu produk mereka dapat dilindungi oleh hukum dan bebas plagiarism.
Baca Juga: Pemprov Bali Melalui Disperindag Gelar Bimtek Pengolahan Garam Konsumsi di Jembrana
“Tentunya saya merasa senang, karena dengan adanya bantuan dari pemerintah, brand lokal kita bisa dilindungi oleh hukum dan jika ada yang menjiplak, kita dengan mudah untuk menuntut secara hukum,” kata Yogi.
Kemudian, Tim Ringtimes Bali juga menanyakan bagaimana kelanjutan dari pendaftaran HAKI tersebut hingga saat ini.
“Untuk saat ini pendaftaram HAKI masih diproses, jadi kita tunggu saja. Semoga pendaftaran HAKI bisa cepat selesai,” pungkasnya.***