RINGTIMES BALI – Pemerintah Provinsi Denpasar paparkan inovasi yang telah dicapai untuk dorong pemulihan ekonomi akibat sempat terpuruk di masa pandemi.
I Gusti Agung Wirajaya selaku ketua rombongan Komisi XI DPR RI juga menyampaikan inovasi perlu dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi. Hal ini mengingat selama dua tahun perekonomian Bali tumbuh negatif karena adanya pandemi Covid-19.
Ia mangajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam memulihkan perekonomian Bali dan menjaga kestabilan harga.
Ia juga meminta agar seluruh pihak dapat mendukung inovasi yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi nasional bagi masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Bali Melalui Disperindag Gelar Bimtek Pengolahan Garam Konsumsi di Jembrana
Dalam kunjungan kerja (kunker) Reses Komisi XI DPR RI di Hyatt Regency Sanur pada Senin, 25 Juli 2022 itu, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan inovasi yang dilakukan untuk pencapaian target PAD.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan laporan realisasi penerimaan PAD Kota Denpasar sampai bulan Juni Tahun Anggaran 2022 sebesar 362 Miliar atau 47% dari target sebesar 770 Miliar.
Untuk optimalisasi penerimaan sampai akhir tahun telah dilakukan berbagai upaya dan inovasi.
Adapun inovasi yang dilakukan adalah, memudahkan transaksi pembayaran PAD, transparansi realisasi pelaporan yang realtime yang dihimpun dalam satu sistem pelaporan.
Baca Juga: Kapolda Bali Pimpin Upacara Pembukaan Diktukba Polri Gelombang II TA 2022
Selain itu dengan memberikan relaksasi pembayaran, dan pemberian reward bagi wajib pajak yang taat.
Inovasi berupa kemudahan pembayaran dan pemberian reward bagi wajib pajak yang taat dapat menjadi penunjang peningkatan atau optimalisasi pajak daerah yang dapat mempengaruhi kondisi PAD Kota Denpasar.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Denpasar tersebut.
Dalam kesempatan itu, I Kadek Agus Arya Wibawa, juga menyampaikan strategi pengendalian inflasi di Kota Denpasar dengan menggunakan 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) sesuai dengan Roadmap TPID Tahun 2022-2024.***