RINGTIMES BALI - Sesuai data resmi harian penanganan Covid-19 Kota Denpasar pada Rabu (20/7/22) dilaporkan kasus meninggal dunia bertambah 1 orang.
Laporan tersebut seiring dengan bertambahnya kasus sembuh sebanyak 33 orang dan positif Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 38 orang.
Secara komulatif, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 52.613 kasus, pasien sembuh Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 51.180 orang (97,27 persen), meninggal dunia sebanyak 1.108 orang (2,11 persen) dan masih dalam perawatan sebanyak 325 orang (0,62 persen).
Baca Juga: Sidokkes Polres Tabanan Laksanakan Gerai Vaksin Cegah Penyebaran Covid-19
I Dewa Gede Rai selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar menjelaskan, saat ini penularan virus Covid-19 di Kota Denpasar mulai meningkat dan masih terkendali.
Oleh karena itu, dia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus covid akan kembali meningkat,” kata Dewa Rai dikutip dari laman resmi Kota Denpasar.
Baca Juga: Polres Badung Lakukan Latihan Fisik Jelang G-20 di Nusa Dua, Bali
Dia juga mengajak seluruh masyarakat agar selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus Covid-19 saat ini.
Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 1 Jawa-Bali.
Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan sub varian baru yang disebut dengan varian Omicron.
Baca Juga: Putri Koster Ajak Tim Penggerak PKK Seluruh Bali Fokus Tangani Masalah Stunting pada Balita
"Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi," katanya.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kota Denpasar untuk mendukung penurunan zona resiko dan tingkat penularan serta meningkatkan angka kesembuhan dan mencegah kematian pasien.
Vaksinasi kepada masyarakat, khususnya anak usia sekolah 12-17 tahun dan usia 6-11 tahun, ibu hamil serta penyandang disabilitas terus direalisasikan.
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster kepada masyarakat yang belum menerima vaksin tersebut juga telah dilaksanakan.***