RINGTIMES BALI – Klarifikasi dan permintaan maaf dilakukan oleh dua orang wanita yang diduga sempat melakukan pelecehan terhadap simbol Dewa Ganesha di sebuah pura di Provinsi Sumatera Selatan.
“Memohon kepada publik dan netizen untuk dapat menerima dan mengakhiri polemik ini,” kata salah satu wanita yang diduga sempat melakukan pelecehan terhadap simbol Dewa Ganesha dalam sebuah pernyataan, dilansir dari akun Instagaram @infobadung.id.
“Saya atas nama keluarga besar mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada warga umat Hindu Desa Darma Buana, Kecamatan Belitang Dua, Kabupaten Okut, Provinsi Sumatera Selatan,” kata perwakilan dari kelurga besar kedua wanita tersebut.
Baca Juga: Sebuah Truk Pengangkut Barang Terperosok di Jalur Menuju Pupuan, Tabanan, Bali
Sebelumnya, Niluh Djelantik yang merupakan seorang pengusaha sekaligus politisi asal Bali mengunggah sebuah foto melalui akun Instagram milikinya @niluhdjelantik yang langsung menjadi viral di media sosial.
Dalam foto yang diunggah pada hari Rabu, 6 Juli 2022, memperlihatkan dua orang wanita yang naik ke atas Patung Dewa Ganesha dengan latar belakang pura.
Dua orang perempuan itu berpose bersama Patung Dewa Ganesha, dengan salah satu dari mereka berdua berdiri di sebelah patung tersebut.
Baca Juga: Jadwal Film Bioskop Beach Walk XXI Kuta 15 Juli 2022, Sedang Tayang Ivanna, Thor, dan Minions
Niluh Djelantik berpendapat bahwa tindakan yang dilakukan oleh kedua perempuan tersebut tidak pantas untuk dilakukan.
Menurutnya, mereka berdua kurang mendapat wawasan, sehingga perlu mendapatkan edukasi tentang bagaimana seharusnya bersikap saat berkunjung ke tempat ibadah umat Hindu.
“Mbok titip pesan pengen ketemu dan kasi masukan bagaimana bersikap di tempat ibadah umat Hindu. Mungkin mereka minim wawasan jadi perlu dikasi wejangan,” tulis Niluh Djelantik untuk keterangan foto yang dia unggah tersebut.
Baca Juga: Ivana Trump Meninggal Dunia, Donald Trump Tulis Pesan Haru di Media Sosial
Di akhir keterangan dia juga menambahkan ucapan terima kasih kepada orang yang telah memberitahu kejadian tersebut kepadanya.
Patung Dewa Ganesha sering dijumpai di beberapa pekarangan rumah umat Hindu yang ada di Bali dan biasanya patung tersebut sudah mendapatkan upacara atau ritual keagamaan dan disakralkan oleh pemilik rumah.***