Makanan Khas Tanjung Benoa, Rujak Batu-batu Terbuat dari Siput Laut

12 Juli 2022, 13:23 WIB
Rujak batu-batu, makanan khas daerah Tanjung Benoa yang terbuat dari olahan siput laut atau keong yang berukuran kecil. /Tangkapan layar/YouTube/Arya Cahya

RINGTIMES BALI – Selain terkenal dengan objek wisata dan olahraga airnya, Tanjung Benoa juga terkenal dengan salah satu makanan khasnya.

Tanjung Benoa memiliki makanan khas yang bernama rujak batu-batu yang bisa ditemukan dan dijual oleh pedagang lokal di sekitar wilayah tersebut.

Keberadaan dari rujak batu-batu ini sudah diwariskan secara turun-temurun dan dijual di sepanjang pinggir pantai di Jalan Tanjung Benoa.

Baca Juga: Sekda I Wayan Adi Arnawa Terima Draft Peraturan Bupati Badung Terkait Program KBS 2022  

Dilansir dari kanal YouTube Arya Cahya, berbeda dengan rujak pada umumnya yang berbahan dasar buah, rujak batu-batu berbahan dasar daging keong atau siput laut yang berukuran kecil.

Daging inilah yang dinamakan batu-batu oleh masyarakat Tanjung Benoa. Mungkin karena keong atau siput tersebut memiliki bentuk seperti batu kerikil.

Rujak batu-batu ini disajikan dengan racikan kuah cuka garam dan juga cabai dan selanjutnya dicampur dengan batu-batu.

Baca Juga: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara Buka MPLS SMP di Kota Denpasar

Batu-batu kering yang digunakan biasa disebut dengan schlager dan jenis batu-batu lainnya berwarna merah dan juga putih.

Salah satu penjual rujak batu-batu yang terkenal di Tanjung Benoa adalah Warung Man Lelet. Jika kalian datang pada saat sore hari, kalian akan disuguhi oleh pemandangan matahari terbenam di pesisir pantai yang sangat memanjakan mata.

Bagi kalian yang sedang atau ingin berkunjung ke Tanjung Benoa, sangat direkomendasikan untuk mencoba masakan khas daerah tersebut yaitu rujak batu-batu.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Tags

Terkini

Terpopuler