KTT G20: Pemerintah Indonesia Dorong Swasta dalam Pendanaan Lingkungan

3 April 2022, 14:15 WIB
KTT G20: Pemerintah Indonesia Dorong Swasta dalam Pendanaan Lingkungan /Angkasa Pura I

RINGTIMES BALI – Pemerintah Indonesia jelang KTT G20 di Bali pada November 2022 mendorong perusahaan swasta di luar maupun di dalam negeri untuk ikut dalam pendanaan lingkungan.

KTT G20 yang akan berlangsung di Bali ini akan menghadirkan sumber energi terbarukan sebagai topik perencanaan utama sehingga diperlukan dukungan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah dan swasta.

Dengan menggandeng pihak swasta sebagai salah satu daya gerak dalam pendanaan lingkungan, Sigit Reliantoro sebagai Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan berharap Anggota G20 mampu meningkatkan peran swasta dalam pendanaan lingkungan.

Baca Juga: Resep Coklat Kacang Cookies Lumer, Cemilan Buka Puasa 2022

Seperti dilansir dari laman Antara pada Minggu, 3 April 2022, Sigit Reliantoro mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 harus mampu mendorong Negara-negara anggota lain untuk ikut andil dalam penanganan masalah lingkungan.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) tersebut juga mengungkapkan betapa pentingnya peran Indonesia untuk bisa mendorong anggota G20 yang lain untuk mengidentifikasi dan mendalami aspirasi sektor swasta.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigit Reliantoro mengungkapkan diskusi tersebut sudah dilakukan dalam First G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG).

Baca Juga: Obat Alami Terbaik untuk Asam Lambung dari dr Zaidul Akbar, Cukup Pakai Tempe Mentah

Dia mengungkapkan kalau Indonesia akan mendorong Negara G20 untuk ber deliberasi menyusun suatu rancangan yang dapat dikembangkan oleh sektor perbankan maupun institusi lain yang menarik bagi investor dari dalam maupun luar negeri.

"Melalui berbagai pertemuan EDM-CSWG, Indonesia mendorong negara G20 untuk ber deliberasi menyusun suatu 'roadmap' dan/atau inventarisasi produk-produk finansial yang dapat dikembangkan oleh sektor perbankan atau institusi pendanaan yang menarik bagi sektor swasta, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun internasional," ungkap Sigit Reliantoro.

Sigit Reliantoro juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan awal tersebut, dia juga mendorong adnaya riset dan pemngembangan serta akses terhadap data terkait denagn teknologi Blue Carbon.

Baca Juga: Tips Olahraga saat Puasa Ramadhan 2022, Lakukan Jelang Buka

Kolaborasi antar Negara anggota G20 juga akan semakin diusahakan namun Sigit mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih belum terbentuk dan akan dibahas pada pertemuan –pertemuan EDM – CSWG berikutnya.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia sebagai Negara tuan rumah mengangkat permasalahan kelautan mengingat indonesia memiliki bentang lautan yang luas.

Isu kelautan yang diangkat dalam pertemuan tersebut tidak lain karena isu kelautan memiliki keterkaitan dengan potensi karbon biru yang berperan dalam penurunan emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: Resep Menu Diet Sehat Ala dr Zaidul Akbar untuk Buka Puasa dan Sahur, Bisa Turunkan Berat Badan

"Indonesia mendorong peran dan kontribusi G20 dalam pembentukan dan penguatan jejaring MPA untuk pertukaran informasi, pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan MPA, penguatan riset ilmiah dan peningkatan kapasitas dan pembuatan instrumen ekonomi, sosial dan mekanisme pendanaan," ungkap Sigit Reliantoro.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler