1 Hari Nyepi Mampu Perbaiki Kualitas Udara Bali, BMKG Ungkap Penurunan Gas Polutan dan Partikel Debu

7 Maret 2022, 12:42 WIB
Penjelasan BMKG terhadap observasi peningkatan kualitas udara selama Nyepi 2022 /Ni Putu Putri Muliantari/Ringtimes Bali

RINGTIMES BALI – Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) BMKG melakukan observasi terhadap kualitas udara saat Hari Raya Nyepi di Bali. 

BMKG melakukan hal ini untuk menghitung persentase penurunan emisi pada saat Nyepi di Bali dengan data real sebagai pembuktian kepada masyarakat dan dunia mengenai usaha penurunan emisi demi peningkatan kualitas udara di Indonesia untuk perubahan iklim. 

Tak hanya saat puncak Nyepi, BMKG memulai observasi terhadap kualitas udara di Bali sejak tanggal 28 Februari hingga 6 Maret 2022. 

Baca Juga: Download Lagu The Real - ATEEZ dari MP3 MP4 Berserta Lirik

“Dasar kegiatan karena saat Nyepi tidak ada sama sekali aktivitas manusia, sehingga ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengukur penurunan gas rumah kaca dan sejauh mana aktivitas manusia berperan dalam peningkatan gas rumah kaca,” kata Dr Donaldi Sukma Permana, Koordinator Bidang Klimatologi BMKG Indonesia saat jumpa pers Senin, 7 Maret 2022. 

Hingga saat ini belum ada angka pasti mengenai penurunan konsentrasi gas polutan dan partikel debu. 

Namun berdasarkan statistik, jika dibandingkan dengan hari biasa maka terlihat jelas bahwa terdapat penurunan konsentrasi sepanjang Hari Raya Nyepi. 

Baca Juga: Soal UTS PTS PKN Kelas 7 Semester 2 Pilihan Ganda Lengkap Jawaban Terlengkap dan Terbaru 2022

Pada tahun ini Puslitbang BMKG yang bekerjasama dengan Balai Wilayah III BMKG, UPT Provinsi Bali, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jabar, DLH Kota Denpasar dan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara (P3E) KLHK memilih 3 lokasi untuk diobservasi. 

Selama 6 hari sebelum hingga sesudah Nyepi, Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Karangasem dipilih. 

Mengambil data BMKG tentang kondisi kualitas udara Denpasar selama 6 hari, terlihat bahwa Nyepi menjadi waktu penurunan konsentrasi yang cukup signifikan. 

Baca Juga: Kisi-kisi Soal UTS PKN Kelas 10 Semester 2 Beserta Pembahasan Jawaban

Data statistik penurunan gas karbon monoksida selama Nyepi di Bali

Seperti pada gambar, gas polutan karbon monoksida rendah pada waktu pagi hari saat Nyepi, sedangkan pada hari normal mencapai puncaknya pada siang hari.

Dipaparkan pula data mengenai partikel udara PM 2.5 yang menunjukkan bahwa konsentrasi menurun pada siang hari saat Nyepi di Denpasar. 

Baca Juga: Latihan Soal UTS PTS IPA Kelas 5 Tema 6 Lengkap dengan Kunci Jawaban Terbaru 2022

BMKG juga menjelaskan mengenai perbandingan kondisi saat ini dengan Nyepi pada tahun 2017. 

Konsentrasi partikel debu total berkurang dibanding hari normal, dengan variasi tiap daerah yang berbeda tergantung pada aktivitas manusia. 

Namun di tahun ini adanya pengurangan aktivitas lantaran pandemi Covid-19 menjadi alasan tambahan mengenai penurunan emisi, hal tersebut diungkap oleh PIC Pengamatan Nyepi, Danang Eko Nuryanto. 

Baca Juga: Soal PTS PAI Kelas 5 Semester 2 Kurikulum 2013 Lengkap, Kunci Jawaban Terbaru 2022

Kondisi penurunan gas polutan sebagai contoh yang sudah berlangsung sebelum Nyepi 2022 dibanding tahun 2017, akibat pandemi maka sejumlah tempat wisata tak ramai seperti sebelumnya. 

“Kalau kita lihat indikasi ini terlihat ada perbedaan, kami nanti perlu membuat lebih lanjut lagi karena kalau dilihat, untuk CO (gas polutan karbon monoksida) di Denpasar sangat tinggi sekali di hari normal (2017), sedangkan di hari normal tahun ini tidak terlalu jauh dengan saat Nyepi. Artinya kondisi pandemi ini bisa menurunkan CO cukup signifikan dibanding saat sebelum pandemi,” jelasnya. 

Namun berdasarkan hasil analisa awal BMKG, belum terdapat angka pasti peningkatan kualitas udara saat Nyepi di Bali kecuali hasil statistik secara nyata adanya penurunan konsentrasi partikel debu dan gas polutan.*** 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler