Network
Pusat Penelitian Kesadaran UCLA menemukan bahwa, selain menciptakan siklus yang sehat dan melepaskan neurotransmitter yang membuat kita lebih bahagia, rasa syukur mengubah struktur otak tertentu dan dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya.
Rasa syukur mengaktifkan hippocampus dan amygdala, dua pengatur utama emosi, fungsi tubuh tertentu, dan memori, serta hipotalamus.
Hipotalamus mengatur tidur, jadi rasa terima kasih secara teratur dapat menghasilkan tidur yang lebih baik dan lebih sehat.
Baca Juga: 6 Makanan yang Baik untuk Jantung, Bantu Mengatur Ritme dan Bisa Turunkan Tekanan Darah
Sebuah studi yang mengevaluasi efek dari jurnal rasa syukur pada rasa sakit menemukan bahwa 16% dari peserta studi yang menulis untuk mengungkapkan rasa terima kasih telah mengurangi gejala.
Terakhir, rasa syukur dapat membantu mengurangi kadar kortisol, hormon stres tubuh. Orang dengan kortisol berkurang lebih tangguh secara emosional, dan tingkat kecemasan yang rendah.
4. Anda Tidak Harus Menjadi Ahli Syukur
Bagian terbaik tentang efek syukur pada otak? Anda tidak perlu memiliki banyak untuk merasakan manfaatnya.
Baca Juga: Peran Bakteri dalam Menjaga Kesehatan Usus
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa tindakan sederhana mencari hal-hal untuk disyukuri sudah cukup untuk memicu banyak proses rewiring.
